Mohon tunggu...
riekedewi
riekedewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Kesadaran Anti-Bullying di SDN 4 Gunung Jati: Upaya Edukasi untuk Generasi Alpha

30 November 2024   06:25 Diperbarui: 30 November 2024   06:21 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jatiarjo, Malang---Dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman, SDN 4 Gunung Jati menggelar sosialisasi mengenai pencegahan bullying pada Sabtu, 2 November 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh siswa-siswi, guru, dan tim pengabdian masyarakat dari Universitas Negeri Malang yang berkomitmen untuk mengedukasi generasi alpha mengenai bahaya bullying dan dampaknya terhadap kesehatan mental.

Bullying bukanlah isu baru yang terjadi di dalam dunia pendidikan, namun pada era digital saat ini tantangan yang dialami semakin kompleks. Bullying merupakan masalah serius yang dapat merusak kesehatan mental dan emosional anak. Berdasarkan data dari Federasi Serikat Guru Indonesia, tercatat 23 kasus bullying di sekolah selama tahun 2023, dengan sebagian besar terjadi di tingkat sekolah dasar. Di SDN 4 Gunung Jati, fenomena ini juga terlihat dengan adanya perundungan antara kakak kelas dan adik kelas. Hal ini mendorong tim pengabdian masyarakat untuk mengambil tindakan nyata melalui sosialisasi yang interaktif.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang perilaku bullying yang dapat terjadi secara verbal maupun fisik. Dengan pendekatan yang interaktif, siswa diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai bullying, sehingga mereka dapat memahami dampak negatifnya terhadap korban. "Kami ingin siswa tidak hanya mengetahui apa itu bullying, tetapi juga bagaimana cara mencegahnya serta menjadi teman yang baik bagi satu sama lain," ungkap Dewi Tapsiantini, Kepala sekolah SDN 4 Gunung Jati.

Kegiatan dimulai dengan pemaparan mengenai definisi bullying dan berbagai bentuknya, baik verbal maupun fisik. Siswa diajak berdiskusi mengenai pengalaman mereka dan bagaimana cara menghadapi situasi tersebut. "Kami ingin siswa memahami bahwa bullying bukanlah hal yang sepele dan harus ditangani dengan serius," ungkap Fikry Aby, anggota kegiatan pengabdian.

Sosialisasi ini tidak hanya berfokus pada korban tetapi juga pada pelaku bullying. Tim pengabdian menjelaskan pentingnya empati dan bagaimana tindakan mereka dapat mempengaruhi orang lain. "Dengan memahami dampak dari perilaku bullying, diharapkan siswa dapat lebih berhati-hati dalam bertindak," tambah Rieke Dewi, anggota tim lainnya.

Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya peran guru dan orangtua dalam menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak-anak. Para guru diharapkan dapat menjadi pendamping dalam proses edukasi dan membantu menjaga keamanan serta kenyamanan di sekolah. "Dengan kita melakukan sosialisasi ini juga diharapkan mampu membuat para guru lebih aware terhadap tingkah laku peserta didik dan mampu menjadi tempat yang aman bagi siswa/i," ujar Angel Kristiani. Selain itu, materi yang disampaikan juga mencakup penguatan mental bagi siswa agar mereka lebih berani melawan tindakan bullying.

Dengan adanya sosialisasi ini, SDN 4 Gunung Jati berharap dapat mengurangi kasus bullying di sekolah dan membangun budaya saling menghormati di antara siswa. Kegiatan ini juga menjadi contoh bagi sekolah lain untuk mengambil langkah serupa dalam menangani perilaku bullying dan menciptakan suasana belajar yang lebih positif. "Kami berharap dengan kegiatan kami disini bisa mengatasi masalah bullying yang terjadi dan menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa-siswi yang ada di SDN 4 Gunung Jati." ungkap Ferdinand Dennis, bagian dari anggota tim.

Melalui inisiatif seperti ini, generasi muda diharapkan dapat tumbuh menjadi individu yang lebih empatik dan peduli terhadap sesama, serta mampu menciptakan lingkungan sosial yang aman bagi semua. Serta menjadikan generasi muda untuk menjadi pribadi yang bisa menghargai sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun