Mohon tunggu...
Riefka Aulia
Riefka Aulia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://riefkaulia.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelanggaran

5 September 2011   17:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:13 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bolehkah aku comot satu nyawamu, hujan?
Dan ku petik satu warna pelangi. Bolehkah?
Cerita ini mengendap di tenggorokanku, andai saja pita suaraku tak diganti pita kaset, mungkin sudah 7 episod berdurasi 120menit kuceritakan keluhku.
Bolehkah ku warnai hijau saat senja?
Dan ku warnai abu-abu pada malam. Bolehkah?
Ceritanya belum sampai ke bumi, andai saja bahan bakar roket tak diganti minyak gaharu, mungkin sudah sepersekian milidetik aku tahu lebih awal.

Tapi aku tidak ingin berandai-andai.
satu titik saja yang hilang tidak bisa disebut Deneb Algiedi.
satu permintaan terakhirku:
Jadikan aku satu titik bagian dari Deneb Algiedi yang hilang itu dan bisa menunjukkan konstelasiku.
padaku sendiri. dan padamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun