Masa perkuliahan adalah masa yang paling tepat untuk mulai membangun personal branding. Masa perkuliahan menjadi masa yang penting untuk dapat mengembangkan diri agar siap ketika memasuki dunia kerja. Saat kuliah, kita dituntut untuk tidak hanya mengembangkan hardskill kita, tetapi juga softskill yang kita miliki untuk terus dikembangkan.
Personal branding atau citra diri merupakan pandangan orang lain yang berhubungan dengan kemampuan, kepribadian, dan nilai-nilai positif yang wajib dimiliki oleh setiap individu. Memiliki personal branding dapat menjadi aset penting untuk meraih kesuksesan.Â
Saat seseorang memiliki personal branding yang kuat, maka akan memiliki persepsi atau penilaian positif di mata orang lain. Personal branding juga dapat membangun kepercayaan seseorang terhadap diri kita, hal ini berkaitan erat dengan pelaksanaan dan kewajiban yang dilaksanakan.
Pada era disrupsi seperti saat ini, kebutuhan akan kemampuan soft skill yang tinggi sangat menentukan daya saing sumber daya manusia yang disiapkan oleh perguruan tinggi. Kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi, berkolaborasi lintas disiplin, berpikir kreatif dan kritis, kemampuan menjalin jaringan, sifat kepemimpinan, kemampuan kewirausahaan, dan inovasi merupakan soft skill yang sangat diperlukan.
Meningkatkan soft skill dapat dilakukan dengan mengikuti kepanitiaan atau organisasi di dalam kampus maupun di luar kampus. Magang di sebuah perusahaan juga bisa menjadi salah satu hal untuk menambah pengalaman dan relasi yang kita miliki. Aktif saat menjadi mahasiswa adalah suatu hal yang sangat penting sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dan saat lulus nantinya, kita sudah membangun personal branding kita sejak di kampus.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard University, Carnegie Foundation dan Stanford Research Center, Amerika Serikat mengatakan bahwa "soft skill bertanggung jawab sebesar 85% bagi kesuksesan karir seseorang, sementara hanya 15% disematkan kepada hard skill.Â
Hal ini dikuatkan juga oleh kajian yang dilakukan Depdiknas RI pada tahun 2009, yang menyatakan bahwa "kesuksesan seseorang dalam pendidikan, 85% ditentukan oleh Soft Skills.Â
Bahkan buku Lessons From The Top yang ditulis oleh Thomas J. Neff dan James M. Citrin, mengatakan bahwa kunci sukses seseorang ditentukan oleh 90% soft skills dan hanya 10% saja yang ditentukan oleh hard skills.
Soft skill sendiri memiliki arti perilaku personal dan interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja seseorang terkait kepercayaan diri, fleksibilitas, kejujuran, dan integritas diri.Â
Soft skill merupakan kemampuan yang sudah melekat pada diri seseorang yang dapat dikembangkan secara maksimal dan sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Bisa dikatakan juga, soft skill merupakan hal yang sangat penting dan utama yang dimiliki seseorang untuk dapat mengerjakan pekerjaan yang dibebankan secara maksimal.
Dalam membangun personal branding, harus dimulai dari merefleksi diri. Kunci dari personal branding adalah kesadaran diri. Kita harus mengetahui siapa diri kita, apa keahlian kita, apa passion, prestasi, dan visi kita. Setelah kita memahami diri sendiri, barulah mulai memetakan perjalanan masa depan kita. Personal branding adalah sebuah perjalanan. Kita harus memulai dan merintis dari awal hingga akhir. Kita harus bisa menghargai sebuah proses.