Mohon tunggu...
Ridzky IeddilArsya
Ridzky IeddilArsya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Nama Saya Ridzky, saya mahasiswi di UNEJ Prodi Teknik PWK.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kondisi Sektor Ekonomi Kabupaten Banyuwangi yang Sempat Merosot Akibat Covid-19

4 September 2024   20:12 Diperbarui: 4 September 2024   20:19 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kabupaten Banyuwangi adalah kabupaten yang terletak paling timur pulau Jawa. Kabupaten ini dikenal dengan keindahan alamnya, kebudayaan yang kaya, serta keberhasilan dalam pengelolaan pariwisata yang berkelanjutan. Di Banyuwangi, terdapat begitu banyak tempat wisata yang masih sangat asri dan terjaga alamnya. Seperti Pantai Pulau Merah, Pantai Wedi Ireng, Pantai Teluk Ijo, dan banyak lagi pantai yang begitu indah. Selain Pantai, ada juga wisata lain yang tidak kalah indah dan popular. Seperti Taman Nasional Baluran, Wisata Kawah Ijen, dan Djawatan. Namun, perjalanan ekonomi Banyuwangi dari tahun sebelumnya hingga 2024 menunjukkan berbagai dinamika, termasuk tantangan dan peluang yang mempengaruhi perkembangan ekonomi daerah tersebut.

Pemerataan di seluruh wilayah Banyuwangi bisa dibilang cukup baik meskipun kota Banyuwangi adalah kota yang terletak paling timur pulau Jawa. Tidak hanya sektor wisata, Banyuwangi juga terdapat bandara internasional, yaitu Bandar Udara Blimbingsari, yang mana dapat memudahkan penduduk Banyuwangi dan para pendatang dari luar Banyuwangi untuk bertransportasi dengan mudah dan dapat menambah pendapatan kota. Untuk kondisi ekonomi Kabupaten Banyuwangi, mulai tahun 2022 hingga tahun 2023 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Banyuwangi tumbuh cukup pesat.

Berdasarkan sumber berita resmi statistik Kabupaten Banyuwangi, ekonomi Kabupaten Banyuwangi Tahun 2023 dibandingkan Tahun 2022 tumbuh sebesar 5,03 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 12,19 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terbesar terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 6,35 persen. Struktur perekonomian Kabupaten Banyuwangi Tahun 2023 masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 27,67 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 17,47 persen, Konstruksi sebesar 13,83 persen, Industri pengolahan sebesar 12,55 persen serta diikuti oleh Pertambangan dan Penggalian sebesar 7,00 persen. Peran lima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Kabupaten Banyuwangi mencapai 78,51 persen.

Pada tahun sebelum-sebelumnya, perekonomian Kabupaten Banyuwangi masih berada dalam fase pemulihan setelah adanya pandemi COVID-19. Pandemi ini telah mengakibatkan guncangan yang cukup besar terhadap sektor pariwisata. Padahal, pariwisata merupakan salah satu sektor utama yang menunjang ekonomi Banyuwangi. Sebagian besar usaha di sektor ini mengalami penurunan pendapatan akibat penurunan jumlah wisatawan, baik domestik maupun internasional.

Meskipun begitu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus berusaha untuk mengembalikan pendapatan daerah dengan memperkuat sektor pertanian dan perikanan. Beberapa inisiatif seperti pengembangan agrowisata, digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta peningkatan kapasitas produksi di sektor pertanian telah dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar cepat pulih.

Strategi Pemulihan Ekonomi

Seiring dengan menurunnya kasus COVID-19 dan pelonggaran pembatasan sosial, pada tahun 2023, Banyuwangi mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi yang lebih kuat. Pemerintah daerah berfokus pada perbaikan sektor pariwisata dengan memperkenalkan berbagai program promosi dan memperbaiki infrastruktur pendukung. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandara terus dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan menarik lebih banyak investor serta wisatawan.

Selain itu, peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan juga menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Pemerintah Banyuwangi bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti lembaga pendidikan dan sektor swasta, untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing tenaga kerja lokal. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat basis ekonomi daerah dan mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor yang rentan terhadap perubahan.

Tantangan dan Peluang pada Tahun 2024

Memasuki tahun 2024, Banyuwangi dihadapkan pada sejumlah tantangan dan peluang yang mempengaruhi kondisi ekonominya. Salah satu tantangan utama adalah menjaga momentum pemulihan ekonomi sambil menghadapi potensi ketidakpastian ekonomi global, seperti perubahan harga komoditas, fluktuasi mata uang, dan dampak perubahan iklim yang dapat mempengaruhi sektor pertanian dan perikanan.

Namun, Banyuwangi juga memiliki sejumlah peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi daerah. Salah satu peluang tersebut adalah potensi pengembangan ekonomi digital. Di era yang semakin terhubung secara digital ini, Banyuwangi dapat memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan sektor e-commerce, layanan digital, dan inovasi di bidang pertanian. Program digitalisasi UMKM yang sudah berjalan sebelumnya dapat diperluas untuk menjangkau lebih banyak pelaku usaha dan membantu mereka mengakses pasar yang lebih luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun