Bulan menyeruak dari khalwatnya di sisi lain bumi. Sedang langkah kami bergerak lagi selepas perut terisi penuh. Ke lapangan, ke ruang dan waktu, ke manusia yang ramai di sana.Â
Terletak di Madrasah Diniyah Al-Mahmudah yang saat itu rasanya sangat megah. Hari yang sama dengan petualangan kami menemui para ketua RW.Â
Pertemuan kami selanjutnya, dan yang terpanjang sejauh ini. Di sana, ada Bapak Iyus selaku PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) yang mengorganisir pertemuan tersebut.
Pada tatap muka kali ini, kelompok KKN kami membahas beberapa hal dalam bungkus obrolan-obrolan santai. Setelah perkenalan kami diperkenankan untuk menyebar ke beberapa kelompok berbeda. Ada kelompok pegiat seni, PKK dan posyandu, perangkat desa, keagamaan, keolahragaan, dan kepemudaan. Dan dari semua pembicaraan itu kami dapatkan beberapa hal untuk dikerjakan.
Tugas-tugas yang kami dapatkan seperti pembuatan website untuk transparansi di wilayah RW, pendataan kembali warga sekaligus digitalisasinya, dan beberapa aspirasi pemuda perihal keadaan dan kondisi yang mereka alami selama tinggal di daerahnya.
Di luar itu semua, kehangatan dari tukar-menukar cerita di antara kami adalah yang paling berharga. Sulaturahmi dan pertemuan menjadikan kehadiran kami semakin kokoh. Bukan cuma raga, tetapi hati dan sukma seakan punya rumah barunya.
Penulis: Ridwan Zamroni
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI