Mohon tunggu...
RIDWAN ZAMRONI
RIDWAN ZAMRONI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Manusia yang bercita-cita hidup tenang dan apa adanya. Menyukai proses berpikir meski hasilnya tak seberapa. Doyan bola dan olahraga lainnya sedikit-sedikit.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga dari Sejuta: Kami Meluas, Mencairkan Kepala di Jayamekar

29 Juli 2023   00:12 Diperbarui: 29 Juli 2023   00:15 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jumat (28/07/2023), kami, kelompok KKN Tematik UPI di Jayamekar kembali bergiat. Demi abdi dan tujuan yang sudah ditetapkan sepenuh hati, istirahat kami perpanjang hingga lepas salat jumat. Pukul 13.00 WIB jiwa raga bergerak serentak menuju Kantor Kelurahan Jayamekar. Sebagaimana sebelumnya, presensi adalah awal dari awal-awal selanjutnya.

Pertemuan pertama kami diisi dengan mengunjungi Pekerja Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), yaitu Ibu Deuis. Beliaulah yang bertanggung jawab atas segala hal yang berkaitan dengan BKKBN di Kelurahan Jayamekar khususnya, dan Baros umumnya. Pada pertemuan ini dibahas mulai dari data stunting dan KRS (Keluarga dengan Risiko Stunting), Septic Tank komunal, hingga program-program yang sedang, sudah, dan akan dijalankan oleh BKKBN di Jayamekar. Di akhir pertemuan, dokumentasi menjadi makanan penutup.

Tidak berselang lama, Bapak Iyus selaku PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) memandu kami untuk bertemu beberapa ketua RW. Tujuan pertama, RW 01, kami disambut oleh Pak Samsudin. Seorang petani yang ramah dan jenaka. Di sana, kami bicara banyak hal selain tentang eksistensi dan tujuan kami di kelurahan ini. Sanitasi, stunting, kerja bakti, hingga pabrik-pabrik dan problemanya dengan warga sekitar. 

Perihal banjir setinggi lutut yang pernah melanda beberapa sawah warga, termasuk sawah Pak Samsudin sendiri. Selain sawah, menurut penuturan Pak Samsudin, banjir juga melanda pemukiman warga meski tidak separah yang melanda sawah. Beliau juga memberikan informasi terkait warga-warga yang berpotensi atau diduga mengalami stunting dan disabilitas. Singkat waktu, obrolan kami pun diakhiri dengan dokumentasi di akhir pertemuan.

RW 04 menjadi tujuan kami selanjutnya. Di sana, kami bertemu dengan Bapak Epy Mahbub selaku Ketua RW. Beliau memberikan juga informasi mengenai warga berpotensi stunting dan disabilitas. Sanitasi komunal, masih menjadi masalah yang akut menurutnya. Karena terkadang meski pembuatan sanitasinya tidak berbayar, komponen-komponen lain serupa bongkar kamar mandi dan lain-lainlah yang memerlukan biaya lebih. Dan itulah yang mengurungkan niat warganya untuk memiliki sanitasi yang layak.

Pertemuan selanjutnya kami diarahkan menuju Ibu Entin. Beliau adalah ketua Ikatan Kesehatan Posyandu (IKP). Namun, pada kesempatan kali ini saya memilih untuk ikut mengobservasi lapangan bersama Pak Iyus. Ditemani Bagus, salah satu rekan saya, kami melihat bagaimana pembuangan limbah rumah tangga masih cukup tertinggal. Banyak rumah yang membuang limbahnya langsung ke selokan, dan bukannya lewat septic tank. Sumber air yang terkontaminasi dengan air sawah pun kami temukan di sini. Selepas itu, kami pun beranjak pulang setelah sebelumnya bersama-sama mengisi presensi sore

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun