Lho kok pake bikin gerakan seperti ini? Emang gak pernah mengalami masa muda yah, atau g pernah jatuh cinta? Tujuannya untuk apa sih, trus apa hubungannya antara pacaran dan ujian? Emang gak pernah mengalami masa muda yah, atau g pernah jatuh cinta? Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin muncul dibenak anda saat membaca judul artikel saya kali ini. Artikel ini saya tulis bukan berarti saya anti- Cinta. Saya masih percaya dengan kekuatan cinta..... bukankah cinta itu anugerah...... maka berbahagialah..sebab kita sengsara bila tak punya cinta. Dasar alasan saya memposting artikel ini agar semua pihak tergerak untuk terlibat secara aktif mempersiapkan generasi muda menghadapi Ujian Nasional di bulan April ini Ujian Nasional bagi siswa SMA dan SMP tinggal sebentar lagi, segala persiapan telah mereka lakukan, mulai dari mengikuti Bimbingan Belajar, Pendalaman Materi di sekolah, ikut seminar motivasi Hypnolearning yang dipandu oleh Ridwan Sank, dan lain-lain. Tidak hanya siswa saja yang sibuk, tapi juga guru, pihak sekolah dan orang tua siswa, semua berikhtiar dengan caranya masing-masing. Tapi yang menarik disini, hampir semua pihak hanya terfokus kepada kompetensi akademik saja, walaupun ada juga beberapa sekolah yang memperhatikan kondisi mental siswa anak didiknya, salah satunya dengan mengadakan acara muhasabah. Tapi apakah itu saja sudah cukup? Diperlukan kerjasama dan komunikasi yang terintegrasi, antara siswa, pihak sekolah dan keluarga. Mengutip pernyataan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto di sebuah media "Kami ingin mengajak peran serta masyarakat, dan peran serta keluarga untuk membangun percaya diri anak. Menjelang ujian, mental mereka biasanya fluktuatif sehingga kadang merasa galau. Karena itu pendampingan keluarga sangat diutamakan” Jadi sudah seharusnya keluarga pun berperan aktif dalam mengawasi perilaku dan kegiatan anaknya menjelang UN, terutama masalah pacaran remaja. Mungkin terlihatnya sepele, dan hal yang biasa, namun perlu diketahui oleh semua pihak, tingkat pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini sudah mengkhawatirkan, jadi perlu tindakan preventif dan persuasif dari kita semua. Memang ada sebagian orang yang meningkat prestasinya saat sedang menjalani hubungan pacaran, hal ini mungkin disebabkan karena gengsi dan malu bila hasil belajarnya buruk dan diketahui oleh kekasihnya, tapi apakah hal ini akan berlangsung seterusnya? Oleh karena itu saya mengajak semua pihak untuk mendukung gerakan "Tunda Dulu Pacaran, Fokus ke Ujian". Ada 3 alasan mengapa anda harus mendukung gerakan ini, yaitu:
- Dari ribuan siswa yang telah mengikuti seminar Hypnolearning yang saya selenggarakan, banyak yang diantara mereka berkonsultasi via FB dan email seputar asmara, ternyata sebagian besar pertanyaannya adalah bagaimana cara melupakan pacar untuk sementara, karena ingin fokus dan konsentrasi menghadapi UN. Para remaja ini merasa "terusik enak" oleh kekasihnya, maksudnya mereka sebenarnya merasa terusik dengan SMS, BBM, telp dari pacarnya saat sedang belajar, tapi karena atas nama cinta dan kau lah segalanya, akhirnya terlena dengan cinta dan akhirnya mereka menuruti apa yang di maui oleh kekasihnya. Hal ini sangat sering terjaid, apalagi minimnya perhatian dan pengawasan dari orang tua. Jadi, apakah anda ingin membiarkannya ?
- Siswa yang mengikuti UN kelas 9 dan 12 adalah golongan remaja, secara psikologi mereka cenderung labil, kebanyakan sangat mudah terpengaruh oleh faktor luar. Walaupun mereka sangat tahu bahwa UN itu teramat penting bagi masa depannya, tapi tak sedikit dari mereka terkesan cuek dan lebih memilih fokus dalam urusan cinta. Hal ini disebabkan karena orang berpacaran akan selalu memikirkan orang yang dicintainya, terlebih bila jalinan kasih diantara mereka baru beberapa minggu. Inilah yang mengakibatkan mereka menjadi tidak konsentrasi dan lemah daya ingatnya dalam urusan belajar.
- Usia remaja adalah usia coba-coba, sudah banyak berita di media perihal siswa yang tidak bisa ikut UN karena tengah hamil, bahkan ada siswa yang pernah melahirkan di toilet sekolah, Audzubillahimindalik. Hal ini mungkin terjadi karena pada awalnya mereka penasaran untuk mencari kenikmatan bersama pasangan, namun akhirnya menjadi kebablasan. Bayangkan dan rasakan bila kejadian ini menimpa anak atau orang terdekat anda.
Jadi bila anda peduli dengan masa depan remaja, bertindaklah sekarang juga, sebarkan informasi ini kepada orang-orang terdekat anda melalui FB, twitter, email, dll dan dukung Gerakan Tunda Dulu Pacaran, Fokus ke Ujian ! Salam www.ridwansank.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H