Mohon tunggu...
Ridwan Hakiki
Ridwan Hakiki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa aktif UIN Sunan Kalijaga - 22107030067

sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Forum Sosialisasi Pemilu "Pemuda Sadar Pemilu"

8 Mei 2023   19:57 Diperbarui: 8 Mei 2023   19:59 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada hari Jumat tanggal 5 Mei 2023 KPU Yogyakarta Bersama Bawaslu, Kominfo dan UIN Sunan Kalijaga mengadakan Forum Sosialisasi Pemilu 2024 "PEMUDA SADAR PEMILU" di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga. Forum ini dihadiri oleh ketua KPU Daerah Istimewa Yogyakarta Hamdan Kurniawan, S.I.P., M.A kemudian dihadiri juga oleh ketua Bawaslu Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu Sutrisnowati, SH., M.H., M.Pd. Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Dr. Phil. Al Makin, S.Ag., M.A. turut memberikan sambutan di forum pemilu tersebut.

Forum pemilu adalah sebuah platform diskusi yang dibuat untuk membahas berbagai topik terkait dengan pemilihan umum. Pemilihan umum merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi di suatu negara, karena dalam pemilihan tersebut, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang akan menentukan arah dan kebijakan negara. Pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden di Republik Indonesia akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang, maka sesuatu hal yang berhubungan dengan pemilu sudah mulai di gembar-gemborkan belakangan ini. Di forum tersebut Rektor UIN Sunan Kalijaga juga menyinggung audience yang datang karena merupakan mahasiswa baru dan menjadi pemilih pertama pada saat pemilihan umum di tahun 2024 mendatang, beliau juga menyinggung pemakaian sosial media yaitu tiktok,Instagram,twitter dan juga facebook yang merupakan sarana kampanye bagi para calon legislatif.

Kemudian sambutan kedua yang diutarakan oleh Ketua Tim Informasi  Komunikasi Politik dan Pemerintahan Kemkominfo RI Dwi Dianingsih, S.Sos., M.Si juga menyinggung penggunaan media sosial secara baik dan tidak menyalahgunakan informasi mengenai pemilu.

Ketua KPU Daerah Istimewa Yogyakarta Hamdan Kurniawan juga menyampaikan survey dari IDN yang menyebutkan bahwa 42% masyarakat generasi z atau kalangan muda Indonesia siap menyambut pemilihan umum legislative dan pemilihan umum presiden, sementara itu 29% dari Gen Z tidak peduli atau belum memperhatikan adanya pesta demokrasi terbesar di Indonesia tersebut kemudian yang netral 30%. Kemudian mengambil data dari CSIS yang menyatakan bahwa media sosial lebih diminati daripada media-media lain mengenai pernyataan pendapat untuk kaum muda, lebih detailnya data user atau pengguna Instagram menjadi sosial media teratas untuk mengemukakan pendapat. Sementara informasi yang dipercaya dan didapat oleh masyarakat generasi Z ataupun millennial melalui media sosial. Hamdan juga menyebutkan bahwa masih banyak hoax ataupun berita bohong berdasarkan pengalaman pada pemilu tahun 2019.

Hamdan Kurniawan juga menyampaikan 7 kriteria pemilihan umum berintegritas yang dikutip dari Ramlan Subakti pada tahun 2014 diantaranya yaitu: kesetaraan antar warga, kepastian hukum berdasar asas pemilu, persaingan adil dan bebas antar kontestan pemilihan, partisipasi seluruh pemangku kepentingan dalam tahapan pemilihan, penyelenggaran pemilihan yang professional, independent dan imparsial, integritas pemungutan,penghitungan,tabulasi, dan laporan hasil pemilu, penyelesaian sengketa tepat waktu.

Kemudian hadir juga Presiden Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yaitu Ahmad Makarim Pramudita, menyatakan dari data pemilih rentang usia 17-40 tahun berada di 55% atau 107jt jiwa. Makarim juga mengatakan bahwa terdapat 3 core values dalam pemilihan umum nanti yaitu inklusifitas, toleransi, dan critical thinking, daripada itu maka pemilih-pemilih pertama pada pemilihan umum nanti menggunakan cara berfikir yang kritis dalam menyambut pemilihan umum dan memilih calon-calon wakil rakyat nanti. Kemudian juga dia menguatkan hal yang sangat sensitive dalam pemilihan umum yaitu perbedaan pandangan politik agar tidak terjadi perbedaan yang menimbulkan perpecahan tetapi perbedaan yang menimbulkan kerukunan karena perbedaan itu adalah hal yang biasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun