Mohon tunggu...
Ridwan Lanya
Ridwan Lanya Mohon Tunggu... mahasiswa

Ridwan Lanya, mahasiswa Universitas Madura, Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia. Menulis adalah hobi meningkatkan kreativitas. "MENULISLAH SEBELUM DITULIS"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Sandiwara di Meja Kopi

31 Januari 2025   21:07 Diperbarui: 31 Januari 2025   19:21 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Langit (Sumber: Ridwan Lanya)

Pagi datang mengetuk jendela
membawa segenggam doa dan lelah yang tersisa
Di jalan, dengan langkah gegas
ku mengejar mimpi dan menantang nasib

Tapi lihat dia, bersandar megah
tangannya kosong, bicaranya megah
Bercerita istana, bersajak berlian
padahal sakunya berisi angan

Kopi hitam di meja tua
diseruput diam dengan hati terbuka
Sementara dia meneguk cerita
tentang kapal pesiar yang tak pernah ada

Sayangnya pagi ini penuh ganjalan
keringat menetes tanpa penghargaan
Namun permainan tetap dimainkan
oleh mereka yang lupa kenyataan

Kelak senja akan bertanya
tentang dusta yang kau tabur di pagi buta
Akankah dunia tetap percaya
pada topeng yang kau paksa pakai selamanya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun