Mohon tunggu...
ridwanjibran
ridwanjibran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa UIN GUSDUR Pekalongan

hallo saya ridwan, saya suka memancing, kepribadian saya ada banyak tergantung orangnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengangguran: Analisis Tantangan dan Upaya Solusi

20 Desember 2024   13:33 Diperbarui: 20 Desember 2024   13:33 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Salah satu masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia, adalah pengangguran. Selain mencerminkan ketidakseimbangan antara jumlah pencari kerja dan lowongan pekerjaan, pengangguran juga menunjukkan adanya masalah serius pada institusi sosial, ekonomi, dan pendidikan. Dalam esai ini, kami akan membahas pengangguran secara rinci, mencakup penyebab, bentuk, dampak, dan solusi potensial. Secara global, pengangguran sering kali menjadi masalah yang signifikan baik bagi negara industri maupun negara berkembang. Organisasi Buruh Internasional (ILO) melaporkan bahwa tingkat pengangguran global cenderung berubah-ubah sebagai respons terhadap peristiwa-peristiwa ekonomi global seperti pandemi, krisis keuangan, dan kemajuan teknologi. Dengan jumlah penduduk yang cukup besar, Indonesia juga mengalami kesulitan yang serupa. Wabah COVID-19 menyebabkan tingkat pengangguran di Indonesia meroket, menunjukkan betapa rentannya perekonomian negara ini terhadap guncangan yang signifikan.

            Jenis-jenis Pengangguran Tingkat pengangguran tidak seragam. Pengangguran datang dalam berbagai bentuk, masing-masing dengan ciri-ciri dan penyebab yang unik. Merancang kebijakan yang terfokus membutuhkan pemahaman tentang bentuk-bentuk pengangguran ini. Beberapa bentuk pengangguran adalah sebagai berikut: 1. Pengangguran terbuka Ketika seseorang dalam angkatan kerja secara aktif mencari pekerjaan tetapi tidak dapat menemukan posisi, ini dikenal sebagai pengangguran terbuka. Jenis pengangguran ini adalah indikator utama dalam statistik pengangguran suatu negara dan sering dinilai melalui survei angkatan kerja. 2. Pengangguran Terselubung Ketika seseorang bekerja namun tidak produktif sehingga kehadirannya tidak memberikan kontribusi sebanyak yang seharusnya, ini dikenal sebagai pengangguran tersembunyi. Seorang petani yang bekerja di lahan yang sempit dengan jumlah pekerja yang lebih banyak dari yang dibutuhkan adalah salah satu contohnya. 3. Pengangguran Berdasarkan Musim Pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran siklus atau musiman dalam perekonomian dikenal sebagai pengangguran musiman. Misalnya, di luar musim panen, karyawan di sektor pertanian sering kekurangan pekerjaan. 4. Pengangguran Struktural Ketika kemampuan pekerja tidak sesuai dengan tuntutan pasar kerja, maka terjadilah pengangguran struktural. Karena otomatisasi menggantikan banyak pekerjaan manual, kemajuan teknologi yang pesat sering kali menjadi sumber utama pengangguran jenis ini. 5. Pengangguran Karena Gesekan Seseorang yang berada dalam masa transisi antar pekerjaan dikatakan mengalami pengangguran friksional. Pengangguran jenis ini dianggap sebagai aspek normal dari dinamika pasar tenaga kerja dan biasanya bersifat sementara.

            Penyebab Pengangguran tidak terjadi begitu saja dalam semalam. Dari sudut pandang individu dan sistemik, pengangguran disebabkan oleh beberapa hal. Berikut ini adalah beberapa alasan utamanya: 1. Aspek Ekonomi Pengangguran sering kali disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang lambat. Untuk menekan biaya, perusahaan sering kali memangkas karyawan ketika ekonomi stagnan atau memasuki resesi. Jumlah pengangguran terbuka meningkat sebagai akibatnya. 2. Ketidaksesuaian Keterampilan Banyak lulusan pendidikan formal tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja. Ketidakcocokan keterampilan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi ini. Lulusan humaniora, misalnya, akan kesulitan mencari pekerjaan di industri teknologi yang berkembang pesat. 3. Evolusi Teknologi Tempat kerja telah bertransformasi sebagai hasil dari revolusi industri keempat, yang ditandai dengan otomatisasi dan kecerdasan buatan. Mesin menggantikan sejumlah besar profesi yang bersifat manual dan berulang, sementara pekerjaan yang baru diciptakan sering kali membutuhkan keahlian tingkat lanjut. 4. Aspek Budaya dan Sosial Tingkat pengangguran juga dapat dipengaruhi oleh norma-norma sosial dan budaya tertentu. Orang-orang enggan menerima pekerjaan yang ditawarkan karena, misalnya, di beberapa negara, pekerjaan tersebut dicap sebagai pekerjaan yang kurang bergengsi. 5. Krisis Dunia Bencana global dapat secara signifikan meningkatkan tingkat pengangguran, seperti yang ditunjukkan oleh krisis seperti pandemi COVID-19. Jutaan orang kehilangan pekerjaan dengan cepat sebagai akibat dari pembatasan sosial dan penutupan perusahaan.

            Dampak Pengangguran Selain orang yang menganggur, pengangguran memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan bangsa secara luas. Beberapa dampak utama dari pengangguran adalah sebagai berikut: 1. Dampak Ekonomi Daya beli masyarakat menurun sebagai akibat dari pengangguran karena menurunkan pendapatan rumah tangga. Hal ini dapat menghambat ekspansi ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, pemerintah berada di bawah tekanan yang lebih besar untuk memberikan bantuan sosial ketika pengangguran meningkat. 2. Dampak terhadap Masyarakat Meningkatnya tingkat kemiskinan dan kesenjangan sosial sering kali dikaitkan dengan tingkat pengangguran yang tinggi. Masalah sosial lainnya seperti kejahatan, kekerasan, dan konflik juga dapat disebabkan oleh pengangguran. 3. Dampak pada Pikiran Orang yang sudah lama menganggur sering kali menderita stres, kesedihan, dan harga diri yang rendah. Hal ini berdampak pada ikatan sosial dan keluarga orang tersebut selain pada kesehatan mereka secara umum. 4. Pengaruh terhadap Politik Ketidakstabilan politik dan demonstrasi sosial sering kali merupakan hasil dari ketidakstabilan ekonomi yang disebabkan oleh pengangguran. Jika pemerintah tidak mampu mengatasi pengangguran dengan baik, warganya mungkin akan berhenti mempercayainya.

            Cara Mengatasi Pengangguran Dibutuhkan strategi yang komprehensif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi pengangguran. Berikut ini adalah beberapa solusi potensial: 1. Meningkatkan Standar Pelatihan dan Pendidikan Tujuan dari pendidikan adalah untuk menghasilkan lulusan dengan keterampilan yang sesuai dengan permintaan pasar kerja. Memperluas program pelatihan kerja juga diperlukan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan yang ingin meningkatkan keterampilan mereka. 2. Mempromosikan Kewirausahaan Mereka yang ingin memulai bisnis dapat menerima insentif dari pemerintah. Akses ke pendanaan dan program inkubasi bisnis juga sangat penting untuk mendorong perluasan sektor kewirausahaan. 3. Dengan mendanai proyek-proyek infrastruktur besar seperti membangun jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya, pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja. Selain itu, pertumbuhan industri teknologi dapat mengarah pada penciptaan lapangan kerja baru. 4. Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan Agar pasar tenaga kerja menjadi lebih inklusif dan fleksibel, pemerintah harus mengubah undang-undang ketenagakerjaan. Melindungi pekerja di sektor ekonomi informal dan pekerja lepas adalah salah satu contohnya. 5. Memperkuat Kolaborasi antara Sektor Publik dan Swasta Lebih banyak lapangan kerja dapat tercipta ketika sektor publik dan swasta bekerja sama. Kolaborasi pelatihan antara perusahaan dan institusi akademis, serta program magang, dapat menjadi solusi yang berguna. Pengangguran merupakan masalah penting yang harus diperhatikan dengan seksama oleh semua pemangku kepentingan. Kita dapat menciptakan solusi yang lebih kuat untuk masalah ini jika kita memahami penyebab dan dampaknya. Untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan, kerja sama antara sektor publik dan swasta sangatlah penting. Hanya dengan demikian kita dapat menjamin bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Antisipasi: Pemerintah diharapkan untuk terus membuat kebijakan berbasis data yang mendorong pengembangan lapangan kerja. Untuk menciptakan tenaga kerja yang siap menangani masalah-masalah di era digital, sektor pendidikan harus berpartisipasi secara aktif. Masyarakat harus lebih fleksibel, terutama dalam hal meningkatkan keterampilan kerja. Pengangguran dapat diturunkan dan masa depan yang lebih baik dapat dicapai untuk semua melalui kebijakan khusus dan kerja sama tim yang erat.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun