Mohon tunggu...
Raden Ridwan Hasan Saputra
Raden Ridwan Hasan Saputra Mohon Tunggu... -

Presiden direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM). Tentang KPM, bisa kunjungi website www.kpmseikhlasnya.com. Selain itu, berbagai pemikiran saya, juga saya tuangkan dalam ridwanhs.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan Pemulihan Kepercayaan Berbangsa dan Bernegara Indonesia (GPKBBI)

26 Februari 2016   14:37 Diperbarui: 26 Februari 2016   14:59 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh karena itu, ketika situasi negara semakin buruk jangan berpikir untuk berpisah tetapi berpikirlah untuk memperbaiki dengan cara “memperbaiki” manusia yang ada di pemerintahan, atau mungkin mengganti manusia yang ada di pemerintahan jika manusianya sulit diperbaiki. Bisa jadi sistem pemerintahan yang ada saat ini pun harus diperbaiki misalnya dengan cara kembali kepada norma Pancasila dan UUD 1945 yang asli yaitu yang ada sebelum di amandamen, berikut kembali kepada nilai-nilai luhur dan universal dari falsafah Pancasila yang orisinil seperti tercermin pada saat 1 Juni 1945. Pemahaman tersebut harus tertanam pada elemen-elemen yang disebutkan di atas supaya mereka bisa menjadi penyambung lidah kepada masyarakat.

Gerakan Pemulihan Kepercayaan Berbangsa dan Bernegara Indonesia (GPKBBI) harus berlangsung di berbagai bidang, seperti di bidang pendidikan, ekonomi, sosial, keagamaan, kemasyarakatan, budaya, dan lain-lain. Elemen-elemen bangsa yang tergabung dalam GPKBBI harus terjun ke masyarakat memberikan pemahaman tentang pentingnya berbangsa dan bernegara Indonesia serta bersatu dalam konteks ke-Indonesia-an.

Salah satu manfaat jika GPKBBI ini berjalan dengan baik, misalnya dalam bidang ekonomi, rakyat akan cinta produk Indonesia dengan membeli produk Indonesia walaupun harganya lebih mahal dari produk negara lain. Sikap ini akan memperkuat perekonomian nasional di tengah era pasar bebas. 

TNI yang memimpin negara untuk sementara, kenapa tidak?

GPKBBI harus segera dibentuk dan bergerak di tengah situasi negara semakin tidak terkendali, karena konflik elit politik di Indonesia yang terjadi di tengah-tengah mulai berlangsungnya pasar bebas, akan punya dampak besar pada situasi ketahanan nasional. Salah satu akibat dari konflik para elit yang terjadi terus menerus, bisa menyebabkan rakyat Indonesia akan menjadi pasar, bukan pemain dalam Masyarakat Ekonomi Asean. Hal ini akan membuat ekonomi nasional semakin terpuruk di tengah konflik elit politik yang semakin parah.

Bisa saja krisis politik dan krisis ekonomi nantinya akan menyebabkan bubar atau mundurnya kepemimpinan nasional, atau kepemimpinan nasional sudah tidak mempunyai legitimasi lagi karena saling “mengklaim” dan”merasa” yang “paling benar”. Pada saat itu sudah tidak ada lagi “wasit atau juri” yang bisa dipercaya untuk memilih kembali kepemimpinan nasional. Sehingga, peluang terjadinya Dis-Integrasi Bangsa akan sangat besar, maka mungkin saja dalam kondisi seperti tersebut, demi kepentingan dan keutuhan NKRI, perlu diberlakukan darurat militer untuk menyelamatkan keutuhan negara dan bangsa ini. \

Ketika GPKBBI sudah berjalan dengan mantap, maka dalam kondisi tersebut TNI akan mendapat dukungan rakyat ketika menerapkan darurat militer dan TNI mengambil alih pemerintahan untuk sementara waktu. Kondisi seperti ini pernah terjadi di Thailand di bulai mei tahun 2014 dimana Jendral Prayuth Chan-Ocha mengambil alih pemerintahan untuk memulihkan ketertiban dan menerapkan reformasi politik karena krisis politik yang membahayakan negara. Situasi di Thailand setelah dipimpin militer jauh lebih stabil dibanding ketika krisis politik sebelumnya. Informasi ini penulis dapatkan setelah penulis berkali-kali berkunjung ke Thailand di masa militer Thailand masih memegang pemerintahan.

Kejadian di Thailand sangat mungkin terjadi di Indonesia jika kegaduhan politik terjadi terus menerus. Oleh karena itu, kita yang masih mencintai Indonesia harus mendukung Gerakan Pemulihan Kepercayaan Berbangsa dan Bernegara Indonesia (GPKBBI), agar Indonesia masih tetap ada di Peta Dunia.  Bagi saya secara pribadi tidak masalah untuk sementara TNI memimpin negeri ini, jika agar situasi negara lebih stabil. Kita sebagai rakyat Indonesia harus mendukung TNI dalam rangka menyelamatkan NKRI.

Saat ini yang bisa kita lakukan sebagai rakyat adalah saling menasehati, saling mengigatkan dalam kebaikan, dan memberi kontribusi positif dalam bentuk apapun, kepada sesama warga negara dan bangsa Indonesia, agar ikatan persaudaraan sebagai bangsa semakin erat dan mendukung TNI untuk melakukan Gerakan Pemulihan Kepercayaan Berbangsa dan Bernegara Indonesia (GPKBBI) dengan cara-cara non militer.

Penutup

Tulisan ini adalah wujud kepedulian penulis tentang situasi Indonesia karena kecintaan penulis pada Indonesia. Analisa dan pemikiran pada tulisan ini bisa saja terjadi atau bisa saja tidak terjadi, tetapi ibarat kata pepatah “sedia payung sebelum hujan”, maka "mencegah lebih baik dari pada mengobati". Kita harus senantiasa menyiapkan diri pada situasi yang tidak diinginkan, agar kita bisa selamat, baik di dunia ataupun akhirat kelak. Mulailah dari diri sendiri dan lingkungan terkecil, minimal orang-orang sekitar kehidupan keluarga kita. Semoga tulisan ini bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun