Pluralisme agama dapat diartikan sebagai sebuah  konsep yang menekankan pentingnya mengakui keberagaman keyakinan serta menghargai nya.
Bulan Ramadhan memberikan pesan kepada kita tentang persaudaraan antar Umat beragama, toleransi, serta hal yang menyangkut tentang pluralisme agama.
Kajian/konsep pluralisme agama ini tercermin dalam berbagai cara, mulai dari partisipasi umat islam maupun non-is dalam kegiatan lintas-agama hingga penghormatan terhadap praktek keagamaan yang berbeda.
Diberbagai tempat diseluruh dunia, umat islam dengan ikhlas dan tulus mengundang umat dari berbagai agama untuk ikut serta dalam acara berbuka puasa bersama (iftar).
Selain itu, dalam sorotan berbagai media belakangan ini, viral sebuah konten mengenai non-Muslim yang ikut berburu takjil di bulan Ramadhan tahun ini atau istilah kerennya "WAR TAKJIL"
"Fenomena takjil viral banyak banget yang antri, nonIs malah datang paling cepat" demikian tulisan di postingan yang diunggah akun mood.jakarta di Instagram, dikutip senin (18/3/2024).
konten video akun Diva Nainggolan di tiktok, POV : "Lagi siap siap berburu Takjil jam 3 sore mumpung yang puasa lagi lemas lemasnya". Rupanya, mereka para nonis berburu takjil sejak masih siang hari. Al-hasil warga muslim yang berpuasa dan mencari takjil untuk berbuka kerap kali kehabisan makanan.
Inisiatif-inisiatif semacam itu menunjukkan bahwa dalam keberagaman agama, ada kekuatan yang besar untuk mempersatukan umat manusia. Ramadhan bukan hanya tentang umat Muslim menjalankan ibadahnya sendiri, tetapi juga tentang mereka membuka pintu-pintu rezeki untuk semua orang, menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua umat beragama.
Potensi keberagaman ini, jika terjalin dengan baik akan menjadi kekuatan besar sekaligus kekayaan budaya yang tak ternilai harganya. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam agama serta kecenderungan kuat terhadap identitas agama masing-masing dan berpotensi memicu konflik. Indonesia merupakan salah satu contoh masyarakat yang multikultural. Multikultural masyarakat Indonesia tidak saja karena keanekaragaman suku, budaya, bahasa, ras, tapi juga dalam hal agama. Ada berbagai macam agama diindonesia diantaranya: Islam, kristen, katholik, Buddha, Hindu, Konghucu.
Namun secara praktis dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, pluralisme dalam perspektif kerukunan antar umat beragama tidak hanya untuk mengikis habis praktik pendominasian, akan tetapi lebih dari itu adalah bagaimana tetap memperkukuh soliditas dan solidaritas setiap komponen bangsa, serta keutuhan setiap wilayah tanah air dari sabang sampai merauke.
Secara tradisional, kita menyadari kebutuhan untuk mengakui berbagai ragam budaya sebagai sederajat demi kesatuan bangsa Indonesia. Dalam perspektif ideologi negara, Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara 1945 mengamanatkan seluruh rakyat Indonesia untuk saling menghargai antar umat beragama. Sedangkan dalam perspektif Islam, banyak ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan pentingnya menjunjung tinggi perbedaan antar umat beragama. Secara esensial, hal ini dapat diartikulasikan bahwa, Islam menghendaki hidup bersama dalam sebuah perbedaan dalam sistem berbangsa dan bernegara.