Mohon tunggu...
Ridwan Hardiansyah
Ridwan Hardiansyah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

penikmat huruf dan angka serta tanda-tanda yang menyertainya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mohawk Sampai Boot (6 - Kumpulan Naskah Sedikit Cerita Punk dari Bandar Lampung)

27 Juli 2012   19:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:32 14223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu, 30 Desember 2007, hampir pukul sebelas siang. Lapangan berumput hijau yang menjadi halaman kantor Dinas Pekerjaan Umum Lampung Tengah di Kecamatan Bandar Jaya tampak ramai oleh punkers. Ada dua buah bangunan yang mengelilingi lapangan itu, terletak di sebelah timur dan selatan. Kedua gedung itu menghadap ke arah utara. Gerbang masuk lapangan itu yang juga berwarna hijau terletak di sebelah utara, tetapi berdekatan dengan bangunan yang ada di sebelah timur. Di sebelah barat dalam lapangan itu, berdiri sebuah panggung setinggi dada orang dewasa. Di belakang panggung itu, terbentang dua buah backdrop kembar dengan kombinasi warna putih, merah, dan hitam. Street Warrior menjadi nama gigs punk yang digelar Hari Minggu siang itu.

Panggung dalam sebuah gigs punk memang tak pernah dibuat lebih tinggi dari kepala penontonnya. Hal ini merupakan salah satu bentuk persamaan punk dalam musik. Di dalam gigs, punkers tidak mengenal siapa bintangnya. Semua yang hadir dalam gigs adalah bintangnya, baik band yang tampil di atas panggung maupun penonton yang menonton dan mendengarkan. Tidak ada perbedaan di antara mereka. Hal yang paling penting dalam gigs adalah kesenangan yang dinikmati bersama, baik oleh band yang bermain musik di atas panggung maupun penonton yang menonton dan mendengarkan musik yang dimainkan.

Seorang punker berambut ikal warna biru berjalan memasuki gerbang. Di lapangan, sekitar 150 sampai 200 orang punkers sudah berkumpul. Mereka berasal dari lima daerah di Provinsi Lampung, yaitu Bandar Jaya, Bandar Lampung, Metro, Pringsewu, dan Kotabumi. Adapula, punkers yang datang dari kota di luar Provinsi Lampung, yaitu Palembang.

Sebagian besar punkers yang hadir dalam gigs itu tampak ngedress semaksimal mungkin. Punker berambut ikal warna biru mengenakan kaos putih yang di bagian depannya bergambar logo band punk Ramones. Kaos itu dibalut dengan jaket jeans yang sobek pada bagian leher dan siku tangan sebelah kiri. Dia memakai celana street kotak-kotak warna coklat dipadukan dengan sepatu boot warna hitam yang bertali putih. Sebuah ikat pinggang spike dan gelang kulit warna hitam melingkar di pinggang dan pergelangan tangan kanan. Sebuah tupper terpasang pada cuping telinga sebelah kanan dan sebuah ring pada cuping telinga sebelah kiri.

Seorang punker yang berjalan beriringan di sebelahnya terlihat lebih sederhana. Dia hanya mengenakan kaos berwarna hitam dengan gambar personel band punk Earth Crysis di bagian depan. Kaos tersebut dilapisi dengan flanel kotak-kotak warna coklat. Celana panjang jeans terbalut di bawah kaos. Serta, sepasang sepatu kain warna cokelat menjadi alas kaki.

Ada enam orang punkers terlihat bergaya rambut mohawk pada gigs bertajuk Street Warrior. Seorang punker bergaya rambut mohawk dengan warna merah, seorang berwarna cokelat muda, dua orang berwarna biru, dan dua orang lagi bergaya rambut mohawk warna cokelat tua. Selain gaya rambut mohawk, lima orang punkers terlihat menggunakan gaya rambut botak. Gaya rambut botak merupakan identitas diri untuk subkelompok punk skinhead yang juga biasa disebut bootboys. Pakaian yang mereka kenakan hampir seragam. Tiga orang bootboys memakai kemeja, seorang memakai kaos berkerah warna merah, dan seorang lagi memakai kaos warna hitam. Kelima bootboys melapisi lagi pakaian atas mereka dengan sebuah jaket kulit. Pada bagian bawah, mereka mengenakan celana street. Dan, sepasang sepatu boot sebagai alas kaki.

Gaya rambut punkers yang lain adalah dreadlock (gimbal) dan feather cut. Dreadlock adalah gaya rambut yang mengambil beberapa bagian rambut untuk kemudian dirapatkan sehingga membentuk gumpalan. Dalam Street Warrior, dua orang punkers tampak menggunakan gaya rambut dreadlock dan seorang menggunakan gaya rambut feather cut.

Sebagian besar punkers lain yang hadir dalam Street Warrior hanya mewarnai rambut mereka, yang dikenal dengan istilah bloonder, dengan bermacam warna. Mereka juga mengenakan kaos yang didominasi warna hitam bergambar band punk maupun tulisan-tulisan bermuatan sosial. Kaos tersebut dikombinasikan dengan celana street serta ikat pinggang spike yang dominan dipakai. Sebagai alas kaki, sebagian besar punkers menggunakan sepatu boot atau sepatu kain.

Hampir semua punkers dalam gigs tersebut memang didominasi laki-laki. Walaupun demikian, beberapa punkers perempuan juga terlihat pada gigs itu. Sekitar tujuh sampai sepuluh punkers perempuan tampak berbaur di antara punkers laki-laki.

Seorang punker perempuan yang hadir pada acara Street Warrior memakai kaos warna hitam yang dilapisi jaket warna abu-abu bergambar logo band punk Ramones pada bagian muka dan belakang. Dia mengenakan celana street dengan sepatu boot warna hitam. Rambut punker perempuan itu di-bloonder dengan warna biru.

Usia punkers yang hadir dalam Street Warrior pun bervariasi. Ada yang berusia masih sangat muda, yaitu delapan tahun. Adapula yang berusia lebih dari tiga puluh tahun. Rata-rata usia punkers yang hadir antara belasan sampai di bawah tiga puluh tahun.

Fesyen punkers merupakan wujud eksistensi kehadiran mereka dan simbol perlawanan terhadap budaya berpakaian dominan. Perlawanan yang dimaksud adalah melawan sikap pasif dan konsumtif. Untuk melawan dominasi kapitalis yang telah mengekang kebebasan termasuk berpenampilan, setiap pilihan fesyen yang digunakan punkers memiliki makna individualnya masing-masing.

Rambut

Sebagian besar punkers melakukan bloonder pada rambut mereka dengan aneka macam warna. Sehingga, identitas punkers akan cepat dan mudah dikenali karena berbeda atau mencolok dari masyarakat kebanyakan. Punkers juga memiliki beberapa gaya rambut, yaitu:

1.Mohawk

Gaya rambut mohawk merupakan gaya yang paling mencirikan seorang punkers. Model rambut mohawk adalah rambut yang terpangkas di bagian sisi kanan dan kiri kepala dan menyisakan rambut di bagian tengah. Rambut yang tersisa itu kemudian ditegakkan hingga lurus ke atas. Rambut mohawk mulai ada setelah band Sex Pistols lahir. Rambut mohawk sendiri memiliki pemaknaan yang berbeda di antara punkers. Makna-makna tersebut, yaitu:

a.Sebuah wujud ekspresi eksistensi punkers yang lebih ekstrem. Hal itu untuk menunjukkan keberadaan punkers yang berbeda dengan masyarakat yang selalu seragam akibat ulah kapitalisme.

b.Sebagai simbol perlawanan punkers yang ingin hidup bebas dan tidak ingin ditindas. Punkers memiliki analogi “kalau rambut bisa berdiri tegak, kenapa hati dan pikiran mau diperintah untuk ditindas”.

c.Sebagai solidaritas terhadap suku Indian yang selalu ditindas orang imigran kulit putih yang datang ke Amerika Serikat. Mohawk diambil dari gaya rambut salah satu suku Indian perang bernama Mohican. Mohawk pun menjadi simbol akan perlawanan.

2.Spike

Gaya rambut spike adalah rambut yang dibuat berduri-duri seperti durian. Spike dibuat tidak rapi sehingga menimbulkan kesan berantakan. Spike melambangkan kehidupan destruktif.

3.Botak

Gaya rambut botak dapat berarti botak plontos atau menyisakan sedikit rambut. Gaya rambut botak biasa dilakukan subkelompok skinheads. Gaya rambut botak dimaknai sebagai kejantanan dan kekerasan dalam menjalani hidup.

4.Feather cut

Gaya rambut feather cut adalah rambut yang pada beberapa bagian rambutnya panjang, tetapi di bagian yang lain bisa pendek atau spike.

5.Dreadlock (gimbal)

Gaya rambut dreadlock adalah rambut yang diambil beberapa bagian kemudian dirapat-rapatkan dan dikunci. Gaya rambut dreadlock pertama kali digunakan bangsa kulit hitam. Gaya rambut dreadlock mulai digunakan punkers sejak Desmond Dekker membawa budaya kulit hitam ke Inggris. Saat itu, budaya kulit hitam yang merupakan imigran di Inggris mulai membaur dengan budaya punk. Gaya rambut dreadlock dipakai punkers sebagai bentuk solidaritas kepada budaya kulit hitam yang saat itu tersisihkan di Inggris.

Pakaian

Pakaian yang dikenakan punkers terdiri atas:

1.Kaos

Kaos yang dipakai punkers adalah hasil modifikasi. Ada tiga cara memodifikasi kaos yang dilakukan punkers. Pertama, punkers menyablon sendiri kaos mereka. Biasanya, punkers membeli kaos polos untuk kemudian disablon berupa gambar-gambar band punk ataupun tulisan-tulisan bertema sosial. Kedua, punkers menyobek-nyobek beberapa bagian kaos sampai terlihat sangat berbeda dengan bentuk kaos ketika dibeli pertama kali. Ketiga, punkers menambahkan aksesori pada kaos seperti peniti, emblem, pin, dan lain-lain. Ketiga cara modifikasi itu bisa dilakukan terpisah atau digabungkan, seperti disablon sendiri dan disobek-sobek, disablon lalu ditambah aksesori, atau disobek-sobek kemudian ditambahkan aksesori.

Dalam hal warna, hitam merupakan warna dominan yang sering digunakan punkers. Secara psikologis, warna hitam mengarah pada konfrontasi dan melanggar aturan.[1] Menurut punkers, warna hitam merupakan simbol keberanian untuk tidak mau ditindas.

2.Jaket

Seperti halnya kaos, jaket yang digunakan punkers juga mengalami modifikasi, yaitu dengan menyobek-nyobek pada beberapa bagian dan atau menambahkan aksesori. Dua jenis bahan jaket yang biasa digunakan adalah bahan kulit dan bahan jeans.

3.Flanel

Flanel adalah kemeja yang terbuat dari bahan katun. Biasanya, flanel bermotif kotak-kotak. Di negara barat, flanel banyak dikenakan kaum urban, seperti pengemis, gelandangan, maupun anak jalanan. Punkers mengenakan flanel karena merasa senasib dengan kaum urban. Kaum urban merupakan kaum yang terus disingkirkan dan selalu dipandang sebelah mata oleh masyarakat.

4.Celana

Celana yang dipakai punkers lazim disebut celana street. Celana street adalah celana panjang berbahan jeansyang menyempit di bagian bawah. Saat ini, celana street trend di kalangan remaja dengan sebutan celana pensil. Modifikasi pada celana dilakukan dengan menyobek pada beberapa bagian dan atau menambahkan aksesori.

Sepatu

Ada dua jenis sepatu yang digunakan punkers, yaitu sepatu kain dan boot. Merek yang digunakan biasanya adalah Converse untuk sepatu kain dan Doc Marten untuk boot. Sepatu kain pertama kali digunakan band punk Ramones yang merupakan bagian dari penentangan fesyen.[2]

Boot merupakan sepatu yang biasa digunakan kaum buruh di Inggris. Boot menegaskan tradisi kelas buruh yang memiliki kehidupan keras. Boot digunakan oleh punkers sebagai simbol kedekatan mereka dengan kelas buruh. Boot memiliki beragam macam ketinggian, yaitu boot 8 lubang, 12 lubang, dan 24 lubang.

Aksesori

Aksesori yang dipakai punkers bermacam bentuk dan bervariasi jenis. Bentuk aksesori dapat berupa anting, kalung, gelang, dan ikat pinggang. Sedangkan, variasi jenis aksesori terdiri dari tupper, rantai, rantai dengan gembok, spike, ring, bullet, maupun manik-manik tradisional.

Tupper merupakan variasi dari anting. Tupper adalah anting yang memiliki lubang yang besar dan dipasang di cuping telinga sebagai bingkai lubang hasil pierching. Rantai dan rantai dengan gembok menjadi simbolisasi bentuk protes kepada orang-orang yang mau diatur hidupnya oleh lingkungan. Spike adalah aksesori berbentuk duri yang terbuat dari bahan seng. Spike melambangkan kehidupan destruktif. Ring dan bullet biasanya menjadi aksesori yang menyatu dengan ikat pinggang maupun gelang.

Adapula, emblem dan pin. Emblem adalah kain bekas yang dirapikan kembali untuk disablon. Ukuran emblem beragam, bisa 5 cm x 8 cm, 10 cm x 15 cm maupun yang lebih besar 20 cm x 25 cm. Emblem dan pin bergambar band-band punk atau tulisan-tulisan bertema sosial.

Tato dan Pierching

Tato merupakan lukisan yang diukir di atas tubuh manusia. Bagi punkers, tato merupakan salah satu media untuk melakukan perlawanan. Pierching atau tindik adalah membuat lubang di beberapa bagian tubuh seperti telinga, pelipis mata, bibir, hidung, maupun lidah. Lubang yang dibuat kemudian dihias dengan aksesori pierching. Tato dan pierching merupakan bentuk destruktif diri atau penghancuran diri sendiri sebagai simbol ketidakpuasan terhadap hidup.

[]

Kumpulan naskah Sedikit Cerita Punk dari Bandar Lampung:

Punk, Satu Babak di Saburai (1)

Cerita Punk di Dunia (2)

Kehadiran Punk di Bandar Lampung (3)

Do It Yourself (4)

Prinsip Punkers (5)



[1] Phsycology of Colours, http://psy.rin.ru/eng/article/210-101.html, diakses tanggal 11 Mei 2008.

[2] Band Ramones menentang fesyen yang ada saat itu dengan berdandan semaunya dan berbeda dengan masyarakat seperti rambut gondrong, kaos, celana sobek-sobek, dan lain-lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun