Dirty Vote', Prof Yusril Ihza Mahendra
Komentari Film Dokumenter '- Nah ini the vote tapi bisa juga versus the panda. Ada pemilihan umum yang kotor, tapi bisa juga film ini adalah sebuah propaganda yang kotor terhadap pihak pihak tertentu yang mungkin berada pada posisi yang berseberangan  saya sudah menyimak dengan seksama tayangan film ya melalui channel youtube yang berjudul dari foto yang lagi viral dan banyak disimak oleh berbagai lapisan masyarakat kita.
- Saya kira tayangan film ini menarik karena di siarkan beberapa hari menjelang pemilihan umum yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari yang akan datang. Dan karena itu beragam pendapat komentar yang memberikan tanggapan terhadap film ini dan terima kasih saya pada kesempatan ini juga dimintakan untuk memberikan suatu tanggapan terhadap film ini dan saya sebenarnya tidak hanya menyimak film ini tapi juga menyimak tanggapan dan komentar yang diberikan oleh para pengamat yang lain. Maka.
- Mengatakan ya ini di vote tapi bisa juga versus the panda. Jadi 1 judul film yang mengatakan ada pemilihan umum yang kotor tapi bisa juga film ini adalah sebuah propaganda yang kotor terhadap pihak pihak tertentu yang mungkin berada pada posisi yang berseberangan dari ya. Pihak yang membuat film ini saya sepanjang hidup saya berapa kali juga terlibat dalam proses pembuatan film baik itu film dokumenter.
- Maupun film action maupun film serial untuk televisi maupun film tayangan layar lebar memang saya melihat ini sebenarnya adalah tidak. Tidak bisa sih. Dibilang ini film dokumenter ya karena memang menayangkan berbagai pemberitaan media melalui audio facial dan kemudian 3 pakar yaitu pak zainal Arifin Mochtar, kemudian pak firly amsari dan ibu Susanti mengomentari mengulas tayangan tayangan itu.
- Dan memberikan suatu pendapat. Pendapat itu bisa ditafsirkan oleh banyak orang. Bisa juga pendapat yang mengkritisi perkembangan yang terjadi dalam menghadapi Pemilu tahun 2024 yang sekarang ini, maupun juga satu pendapat tentang kemungkinan kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 sekarang ini atau juga bisa merupakan suatu edukasi sebenarnya terhadap masyarakat agar lebih kritis dan lebih berhati hati dan berharap Pemilu itu jauh dari kecurangan dan praktek praktek kotor.
- Munculnya pak Presiden Jokowi dan ibu iriana tentang anak anaknya yang apakah akan terjun ke politik atau tidak. Kalau saya melihat itu sebenarnya normal saja. Bisa juga kita menganggap bahwa ini inkonsistensi dari Pak Jokowi terhadap anak anaknya. Tapi bisa juga kita katakan ya politik itu dinamis. Mungkin pada suatu ketika beliau mengatakan anak anaknya belum tertarik pada politik, dia lebih tertarik pada dunia usaha dan sebagainya. Tapi perkembangan selanjutnya.
- Bisa saja bahwa dia berubah dan kemudian menjadi tertarik untuk masuk ke dalam arena politik seperti yang terjadi sekarang ini. Kemudian memang berbagai isu diangkat dalam film ini Antara lain ketidaknetralan dari para penyelenggara dan pejabat negara dalam pelaksanaan Pemilu. Dan walaupun itu tidak hanya spesifik ditujukan kepada salah satu pasangan calon Pak Prabowo Subianto dan.
- Pak Gibran Rakabuming Raka tapi juga ya walaupun porsinya lebih besar kepada beliau ini dibandingkan kepada misalnya proporsi dari apa yang ditayangkan dari misalnya pasangan pak Ganjar Pranowo dan pak Mahfud MD. Bahkan lebih sedikit sekali tayangan tayangan itu yang di dikaitkan dengan pak anies dan pak Muhaimin Iskandar. Sehingga wajar aja bertanya tanya ini film sebenarnya siapa sponsornya membawa pesan siapa pembawa pesan nomor tertentu paslon nomor tentu tidak lepas dari.
- Kalau ada anggapan bahwa kecurangan lebih potensial dilakukan oleh pak pasangan Pak Prabowo Subianto dan pak gibran itu mungkin saja oleh karena pertama ya pak gibran itu anak presiden Pak Prabowo itu pejabat yang sekarang masih menjabat sebagai menteri pertahanan dan kemudian keterlibatan dari para menteri dan para pejabat yang lain dalam mendukung proses kampanye ini. Sehingga dipertanyakan apakah mereka mendapat cuti atau tidak? Ya memang tidak selalu orang yang hadir dalam kampanye umum saya cuti loh.
- Ini kan enggak mungkin begitu dan saya yakin bahwa mereka yang melakukan kegiatan kegiatan itu sebenarnya telah melakukan apa yang seharusnya baik itu dilakukan dari kubu Pak Prabowo Subianto ya para menteri yang ikut berkampanye itu kepentingan beliau maupun juga para menteri yang berkampanye untuk kepentingannya. Pak Ganjar Pranowo dan pak Mahfud ya. Tapi kalau pak anies ya ada juga beberapa pejabat yang ikut walaupun jumlahnya tidak sebanyak yang ikut kampanye Pak Prabowo dan pak Ganjar Pranowo.Nah.
- Kemudian isu tidak berpihak keberpihakan semacam itu memang selalu muncul dari Pemilu ke Pemilu sebenarnya
- Dikutif dari  akun instagram resmi :@ Yusril Ihza Mahendra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!