Merawat kangkung hidroponik memerlukan perhatian terhadap kualitas air dan pH, pemberian nutrisi, serta pengaturan suhu dan cahaya. Pastikan air yang digunakan dalam sistem hidroponik bersih dan bebas dari kotoran serta bahan kimia berbahaya. Air yang baik untuk hidroponik biasanya memiliki pH antara 5,5-6,5. Monitoring pH secara teratur dan menyesuaikan larutan nutrisi yang diberikan adalah kunci untuk pertumbuhan yang optimal.
Selain itu, pemberian nutrisi yang tepat juga penting dalam merawat kangkung hidroponik. Nutrisi yang diperlukan oleh kangkung meliputi nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan mikroelemen lainnya. Pemberian nutrisi dapat dilakukan dengan mengikuti dosis yang disarankan pada kemasan nutrisi hidroponik yang digunakan. Pastikan juga nutrisi diberikan secara merata dan tidak terlalu berlebihan agar tidak menyebabkan akumulasi garam yang dapat merusak akar tanaman.
Selain itu, pengaturan suhu dan cahaya juga penting dalam merawat kangkung hidroponik. Kangkung memerlukan suhu yang cukup hangat antara 20-30 derajat Celsius dan cahaya yang cukup selama 6-8 jam per hari. Pastikan sistem hidroponik ditempatkan di tempat yang cukup terkena sinar matahari atau menggunakan lampu penerangan yang cukup jika ditanam di dalam ruangan. Selain itu, pastikan suhu di sekitar sistem hidroponik terjaga agar pertumbuhan kangkung optimal.
Menangani Masalah Umum dan Troubleshooting
Dalam menanam kangkung hidroponik, beberapa masalah umum dapat muncul, seperti serangan hama dan penyakit, defisiensi nutrisi, serta fluktuasi pH. Untuk mengatasi masalah ini, ada beberapa langkah yang dapat diambil.
Untuk masalah hama dan penyakit, sebaiknya lakukan tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan sistem hidroponik, memeriksa dan menghilangkan serangan hama atau penyakit secara manual, serta menggunakan pestisida organik jika diperlukan. Jangan gunakan pestisida kimia yang dapat merusak kualitas kangkung hidroponik.
Untuk defisiensi nutrisi, pastikan pemberian nutrisi sudah sesuai dengan dosis yang disarankan. Jika ada gejala defisiensi nutrisi seperti daun kuning atau menguning, perlu diberikan nutrisi tambahan sesuai kebutuhan tanaman.Â
Monitoring pH secara teratur juga penting untuk menghindari fluktuasi pH yang dapat mempengaruhi ketersedia nutrisi bagi kangkung hidroponik. Jika pH terlalu tinggi, bisa diturunkan dengan menambahkan larutan asam organik, sedangkan jika pH terlalu rendah, bisa dinaikkan dengan menambahkan larutan basa organik.
Selain itu, penting untuk memperhatikan kelembaban udara di sekitar sistem hidroponik. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan penyakit lainnya. Pastikan sirkulasi udara yang baik dan hindari kelembaban yang berlebihan.
Panen dan Pemanenan Kangkung Hidroponik
Panen kangkung hidroponik bisa dilakukan ketika daun kangkung sudah cukup besar dan berwarna hijau tua. Biasanya, kangkung hidroponik bisa dipanen dalam waktu 14-21 hari setelah penanaman. Caranya adalah dengan memotong daun kangkung sekitar 2,5 cm dari permukaan air dengan menggunakan pisau atau gunting yang bersih.