Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan Barkhoi
Muhammad Ridwan Barkhoi Mohon Tunggu... -

Sedang menjalani tanggung Jawab di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu sosial UNY sebagai Wakil Kepala departemen Sosial Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Instruksi Presiden, Nasionalisme?

9 Juni 2013   12:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:18 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masih terniang himbauan Presiden Susilo Bambang Yudoyono dimana dalam belum ada waktu sehari beliau mengimbau rakyat Indonesia mengibarkan bendara setengah tiang selama dua hari, sebagai tanda duka atas meninggalkan Ketua MPR, Taufiq Kiemas. Berdasarkan undang-udang yang berlaku saat ini, tindakan ini merupakan salah satu bentuk nasionalisme karena menghormati sesuatu yang telah berjasa bagi negeri dan bangsa .Meski hanya dimana instasi pemerintah yang diwajibkan mengibarkan bendera setengah tiang selama dua hari jika ada ketua lembaga tinggi negara meninggal dunia namun tidak menutup kemungkinan semua elemen juga harus menghornati sebagai bentuk nasionalisme . jika saya melihat instruksi seorang pemimpin negara merupakan sebuah instruksi yang jelas harus di laksanakan sebagai suatu penghormatan ,sebagai seorang presiden yang mempunyai wewenang terhadap semua apa yang dilaksanakanya selama apa yang dilakukan itu merupakan bentuk penghormatan terhadap sesuatu yang pantas untuk dilakukan dan dalam bentuk menumbuhkan nasionalisme . namun kenyataanya instruksi tersebut hanylah sebuah angin berlalu bagi instansi negara yang tidak mau melaksanakan himbauan seorang presiden , jikalau seperti ini siapa yang salah dan siapa yang bener disaat ''semakin lucunya negeri ini'' masih ada saja instansi yang memandang bahwa himbauan tersebut tidaklah terlalau penting . bukankah ini sebuah tindakan nasionalisme ?????

Kalau sudah seperti ini jelas bahwa hal sekecil instruksi seorang pemimpin negeri tidaklah menjadi suatu yang mewah ditelinga jagat negeri ini , memang negeri ini negeri demokrasi yang siapa saja mempunyai kesamaan  Hak antara penguasaha dan yang dikuasa . namun setidaknya himbauan tersebut tidak diacuhkan selama tidak merugikan seluruh rakyat dan tidak memicu timbulnya nasionalisme kenegaraan . dan jika sudah begini pula saya menyatakan memang benar-benar bahwa ''semakin lucunya negeri ini'' bagaimana tidak berarti ada atau tidaknya seorang presiden dinegeri demokrasi sebagai  orang nomor satu dalam menginspirasi rakyatnya dalam kenasionalismean sama saja bohong alias percuma jika tidak dapat menjadi panutandan menumbuhkan nasionalisme bagi rakyatnya baik dalam perkataan dan tindakanya. jika seperti ini siapa yang akan mengingatkan kita terhadap nasionalisme disaat semakin lucunya negeri ini karena presidenlah yang mempunyai tanggung jawab itu terhadap negeri meski jangan melihat siapa dia dan dari mana dia yang terpenting ialah siapa yang bisa menjadi panutan untuk menumbuhkan kenasionalismean negeri kenapa tidak ???

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun