Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan Barkhoi
Muhammad Ridwan Barkhoi Mohon Tunggu... -

Sedang menjalani tanggung Jawab di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu sosial UNY sebagai Wakil Kepala departemen Sosial Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

NKRI ''Harga Mati'' Vs Papua ''Merdeka Harga Mati''

6 Mei 2013   12:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:01 1390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pergejolakan Papua yang menginginkan ''Merdaka Harga Mati'' menjadi topik utama di negeri ini, semenjak 50 tahun begabungnya Papua dengan Indonesia sampe saat ini permasalahan demi permasalahan kian tidak dapat diselesaikan secara damai antara Pemerintah dan Papua. Kenapa semua ini bisa terjadi, bukankah Papua sudah diberikan kebebasan untuk mengelolah dan mengembangkan daerahnya sendiri dengan OTSUS (Otonomi Khususnya) yang diberikan Pemerintah Pusat dan bukankah pemerintah juga sudah mengirimkan pasukan MILITER nya  untuk melakukan pendekatan ke masyarakat Papua agar terjadi perdamaiaan dalam konflik  ??

Jika kita melihat permasalahan yang terjadi sampai saat ini belum terjadi adanya kesepakatan antara keduanya merupakan ada beberapa faktor : 1. permasalahan pandangan mata lensa antara Indonesia yaitu pemerintah dan Papua menyebabkan tolak awal permasalahan , jika kita lihat Indonesia mempunyai persefsi NKRI merupakan ''Harga Mati''  dimana maksud dari sebuah kata tersebut Papua harus tunduk dan patuh terhadap peraturan dan hukum indonesia namun seharusnya pemerintah juga harus menghargai dan menghormati etnis, adat dalam menyelesaikan permaslahanya sendiri bukan untuk dipaksakan dan kekerasan . 2 , Permasalahan HAM yang dirasa belum terpenuhi dan tidak terselesaikan menyebabkan rakyat papua dianggap sebuah anak tiri yang tidak pernah diakui keberadaanya dan dianggap dikriminasi sehingga  hilangnya rasa kepercayaan dan kecurigaan . 3. Papua dan Indonesia belum mempunyai terpatri bayangan dalam pemahaman kolektif untuk membentuk suatu bangsa yang kuat , jika kita melihat persamaan histori dan nasib antara keduanya masih diperjuangkan untuk tercapai dari pertama kali bergabungnya papua ke indonesia . dan yang terakhir 4 .permaslahan Luar Negeri dimana permasalahan ini menjadi tolak ukur dimana akhir-akhir ini banyak hembusan sebuah kata PAPUA ''Merdeka Harga Mati'' sebenernya siapa yang menyebabkan hembusan ini sampai ke ujung negeri jika bukan adanya interpensi dari luar yaitu AS .jika kita melihat semua permasalahan yang berada di papua bisa sampai media luar negeri merupakan bentuk campur tangan yang menginginkan papua untuk keluar dari NKRI .

sungguh ironis jika Papua benar- benar merdeka dan lepas dari kedaulatan NKRI , tidak akan mustahil jika permasalahan ini tidak diselesaikan dengan damai maka akan banyak papua-papua baru yang mengikutinya. Seharusnya pemerintah dan papua mengambil langkah cepat yaitu dengan berembuk berkumpul bersama dengan kesepakatan nya yaitu mengindonesia-kan papua  sebagai bagian dari negara NKRI sehingga NKRI sebagai ''Harga Mati'' bukan hanya sebagai nama melainkan sebagai makna dari sebuah keadilan di PAPUA sehingga tidak akan ada pula PAPUA ''Merdeka Harga Mati'' Melainkan NKRI Harga Mati PAPUA .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun