Mohon tunggu...
Ridwan A. Dharmawan
Ridwan A. Dharmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Warga kota

Lelaki yang mencintai kotanya. Kunjungi saya di www.wanridwan.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cek Nasib Sebelah

21 Januari 2017   13:40 Diperbarui: 21 Januari 2017   16:21 2160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagaimana manusia, wajar jika merasa iri dengan nasib orang lain. Pepatah juga mengatakan rumput tetangga nampak lebih hijau, bukan? Kadang saya sendiri bukan menjadi pendengar yang baik, merasa kecil ketika cek nasib sebelah. Manusia memiliki egonya sendiri, memikirkan diri sendiri, membandingkan diri dengan orang lain. Sekali lagi, itu adalah hal yang sangat-sangat wajar.

Hal yang paling penting, kembali mengingat semua orang memiliki jalan, semua orang memiliki bahagianya masing-masing. “Ucapkan syukur atas cerita orang lain, bisa?” kata saya kepada diri sendiri. Hitung-hitung doa, doa itu bumerang, diarahkan kepada orang lain kemudian balik ke diri kita sendiri.

Dreaming

Mimpi, dream, menjadi patokan. Ketika kita cek nasib sebelah, balik lagi, apabila kita berada di posisi mereka, mimpi kita dapat terwujud? Kemungkinan ya, jika memiliki mimpi yang sama atau bersifat material, namun besar kemungkinan tidak.

Bermimpi, bercita-cita, dreaming, hal yang sering kita dengar, namun tidak jarang dilupakan. Tidak sedikit orang yang menekuni rutinitas bekerjanya, melupakan mimpinya perlahan. Mimpinya tergerus jam-jam kerja, termasuk 2-3 jam perjalanan pergi-pulang kantor. Atau memang mimpinya menggeluti rutinitas bekerja. Sah-sah saja, karena sekali lagi, setiap orang memiliki jalannya.

Working

Mungkin beberapa dari kamu, menyangka aku adalah self employee. Enggak kok, saya juga kerja di orang lain, namun saya pun bekerja untuk diri sendiri. Pekerjaan saya bagi menjadi dua, main job dan side job. Bekerja di perusahaan lain saya jadikan side job, dan project-project yang saya buat dengan kawan-kawan adalah main job.

Enggak bosen saya bilang, semua orang memiliki jalannya. Melalui tulisan ini, saya hanya ingin berbagi pengalaman, dan semoga saja bermanfaat sedikit untuk kamu. Saya sengaja memilih bekerja di perusahaan yang belum besar, atau dibilang start up. Alasannya selain untuk working, saya bekerja untuk learning. Pertimbangan yang lain adalah waktu kerja. Jangan sampai jam kerja menghabiskan waktu dalam satu hari sehingga kita gak bisa ngelakuin hal yang lain.

Bekerja di bawah tangan orang lain bukan main job, yang berarti menjadi tujuan akhir karier. Namun side job, yang mendukung main job yang direncanakan. Entah itu dari segi pengalaman, ilmu, ataupun permodalan. Bukan berarti, karena side job kita bekerja asal-asalan, big no! Membesarkan perusahaan yang belum besar jauh lebih membanggakan daripada kita besar karena nama perusahaan yang sudah besar. Menjadi sebuah achievement tersendiri.

Mungkin ada yang nyeletuk, “Ah, gak akan kesampaian karena gak fokus, kalaupun iya, pasti capek banget.” Bisa iya, bisa enggak. Tapi sih yang paling penting adalah planning!

Planning

Semuanya bisa berjalan dengan rencana yang matang dengan banyak pertimbangan. Planning is everything. Enggak ada waktu, sibuk, dan lain-lain hanya sebatas pembenaran, semuanya bisa dijalankan bila ada planning.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Foto di atas adalah planning schedule yang saya tempel di dinding kamar. Selain sebagai pengingat, pengatur jadwal, planning schedule juga sebagai motivasi kalau kita memiliki target. Saat melakukan planning, kita harus berperan sebagai konseptor. Bagaimana merinci dream menjadi planning.

Planning bisa dimulai dari rencana jangka panjang, kemudian rencana jangka menengah, rencana satu tahun, rencana satu bulan, lalu lebih sempit lagi rencana dalam satu hari. Seru loh mem-planning sesuatu itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun