Mohon tunggu...
Ridwan Abraham
Ridwan Abraham Mohon Tunggu... Marketing Engineer -

Semoga seluruh umat berbahagia

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Membangun Waduk, Mengatasi Banjir

4 Januari 2017   13:18 Diperbarui: 4 Januari 2017   13:20 1912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah utama Jakarta adalah banjir, kita semua paham dan sepakat akan hal itu. Nah, meski sudah menjadi momok selama beberapa tahun kebelakang ini bukan berarti kita menyerah dan pasrah dengan keadaan. Mari bersama Pemprov DKI kita sama-sama berjuang mengatasi banjir di Jakarta dengan menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Pemprov DKI memiliki beberapa jurus jitu dalam mengatasi banjir, dan yang paling efektif adalah pembangunan waduk atau penampungan air untuk mengurangi luapan dan genangan air.

Luapan dan genangan air sangat berbahaya jika dibiarkan, karena selain menyebabkan banjir, juga bisa merusak kesehatan dan kebersihan lingkungan. Keberadaan waduk, embung dan penampungan air menjadi penting saat volume air sungai meningkat dan air sungai tersebut harus dialihkan pada waduk terdekat. Pemprov DKI sudah berusaha keras dalam membangun waduk di beberapa titik, Waduk Bojong,Waduk Sunter, Waduk Teluk Gong, Waduk Situ Lembang, Waduk Melati, Waduk Rawa Babon, Waduk Cengkareng, Waduk Grogol dan beberapa titik lain.

Selain itu, proses normalisasi dan revitalisasi juga dilakukan di beberapa titik lain. Hal ini merupakan itikad baik dari Gubernur-Wakil Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama-Djarot Saiful Hidayat. Pasangan Petahana berusaha dan berkomitmen keras untuk mengatasi banjir Jakarta. Dinas Tata Air Kota pun dikerahkan secara maksimal dalam pembuatan Waduk dan normalisasi bantaran kali.

Penguatan dinding dan lantai sungai yang diikuti dengan pembangunan Waduk akan mengatasi banjir secara optimal. Penguatan dinding dan lantai sungai akan memperbaiki dan melancarkan aliran sungai. Aliran sungai yang lancar akan menambah daya tampung sungai, apalagi jika sungai-sungai di Jakarta semakin bersih dari sampah seperti selama ini.

Waduk akan sangat berfungsi jika terjadi luapan air sungai secara mendadak, misal disebabkan Hujan deras berkepanjangan atau bayak ‘air kiriman’ dari daerah lain. Contohnya Waduk Brigif yang akan rampung tahun ini, waduk ini dapat mengurangi debit air sungai Krukut yang tadinya 112 Meter kubik per detik menjadi 70 meter kubik per detik.

Ketersediaan lahan memang menjadi kendala pembangunan waduk, namun Pemprov DKI sedang mengusahakan pembebasannya dengan harga yang sesuai. Basuki-Djarot sudah banyak berjasa dalam pembebasan lahan di pembangunan Waduk Brigif, Marunda dan lain sebagainya. Sudah selayaknya program ini kita jadikan prioritas bersama karena Jakarta membutuhkan solusi dan bukti nyata semacam ini dalam hal penanganan banjir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun