Mohon tunggu...
Humaniora

Alam dan Kita

9 Maret 2016   19:50 Diperbarui: 9 Maret 2016   20:15 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penciptaan alam dengan berbagai aktivitas yang ada di dalamnya, bekerja belajar serta bermain dengan sesama makhluk. Begitu jelas dan terasa sekali betapa banyak nikmat yang Allah limpahkan untuk kita semua. Infrastruktur alami serta fasilitas ciptaan sang khalik, membuat kita nyaman dan bisa terus menikmati hidup ini.

 Secara tidak sadar,kadang kita tidak menyadari bahwa banyak sekali hal-hal yang membuat kita teledor akan hal tersebut. padahal, adanya hal itu, menunjukan kalau Tuhan masih dan sangat sayang pada kita. Dan kita tidak menyadari hal tsb. Bersyukur yang sepatutnya kita lakukan pada-Nya, seakan-akan kita sengaja mengkufurinya, atau malah kita tidak menyadari akan hal tersebut. beberapa contoh yang tidak sengaja saya rasakan, namun saya berusaha untuk mengambil hikmah dari kejadian tersebut, diantaranya:

1.      Masihkah kita sadari, semua aktivitas yang telah kita kerjakan seharian penuh. Kalau bukan karena-Nya, bagaimana mungkin kita akan melaksanakannya.

2.      Sudahkah kita bersyukur atas kesehatan yang telah Tuhan berikan pada kita. Melihat, meraba dan mencium segala apa yang ada di sekitar kita.

3.      Mungkinkah kita berpikir atas musibah yang menimpa kita, itu bukanlah salah satu nikmat yang diberikannya !? saya kira itu adalah nikmat yang harus kita syukuri. Menandakan dengan adanya musibah yang menimpa kita, Tuhan masih sayang pada kita. Dan masih sangat perhatian pada aktivitas yang kita lakukan. Entah kita mendapat cobaan atau ujian. Yang jelas, itu merupakan teguran dari Tuhan agar supaya kita introspeksi diri. Kalaupun itu cobaan, maka seyogyanya kita sadar, dan kembali di jalannya. Dan seandainya itu ujian, tetaplah teguh pada keimanan kita, karena dengan ujianlah keimanan kita akan teruji sejauh dan sekuat apa iman kita.

4.      Masihkah kita sadari, Tuhan masih menciptakan rasa dihati kita. Sehingga kita masih bisa merasakan terhadap apa yang dirasakan orang-orang disekitar kita.

5.      Tuhan masih sayang pada kita. Buktinya, masih ada orang mengerti terhadap apa yang kita rasakan. Baik ketika kita ditimpa musibah, dikecewakan, atau bahkan kita merasa patah hati. Ketika kita sudah tidak lagi mampu menahannya, rasa yang begitu perih, menyakitkan dan mengguliti hati. Dan kita sudah tidak tahu arah mana yang harus kita tuju, semangat yang tak lagi menggelora karenanya. Ternyata, masih ada orang yang mampu mendekap kita dengan tangan yang begitu sejuknya. Membuat hati tenang, riang kembali dan membuat kita semangat untuk menata hidup kembali. Keluarga.

6.      Teman yang ada disekitar kita. Sebagian mereka mengerti perasaan kita. Ketika kita marah karena dikecewakan, mereka berusaha untuk menenangkan hati kita. Tidak melawan perlakuan kita. Karena mereka mengerti perasaan kita yang lagi kacau. Membuat kita bisa kembali tersenyum dan membuat keadaan seakan kembali normal, meski tidak seperti sediakala. Alhamdulillah.

7.      Ataukah kita tidak menyadari masih ada orang yang menyapa kita setiap hari, itu adalah nikmat Pemberian Tuhan. Lewat sms, facebook. BBM, ataudari berbagai media apapun. Artinya masih ada orang yang peduli pada kita.meski kadang kita tidak menganggapnya begitu.

8.      Dan ternyata Tuhan masih terlalu sayang pada kita. Tidak membiarkan kita sendiri dan masih terus berada di sekitar kita.

Mungkin banyak sekali yang harus kusebutkan. Dan diatas hanya merupakan secuil dari  sejagat nikmat dan berkah yang Tuhan berikan pada kita. Maka tak salah, jika Allah berfirman “maka nikmat manakah yang akan kamu dustakan?”.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun