Mohon tunggu...
Ridwan Firdaus
Ridwan Firdaus Mohon Tunggu... -

Mencari jalan dalam gelap yang ada hanyalah mengira.. Tatkala yang manis dan pahit menyatu, tak ada buluh yang terjalin.. Tak ada ketergesaan yang mengeruhkan air! Dialah tak bernama, berwatak, bermasa depan!\r\n\r\nFacebook: www.facebook.com/xpelok777\r\nTwitter: @Al_pelok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi

25 Juni 2012   09:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secangkir kopi
teman untuk berdiskusi
teman bicara gosip selebritis, dan elit politik negri ini.
kadang bicara mimpi
kadang bicara harapan

secangkir kopi
teman untuk perubahan atas tanah negri ini.
diantara para elit, di antara kaum terdidik.
semua ada, untuk mepertarukan akal
bahkan budi pun ada di sana,
berselogan demi bangsa ini

secangkir kopi
apa itu mungkin, membuat ulasan tentang tatapan di masa depan
pada hal, baut dan mesin produksi belum di mengerti,
pengertian paling dalam
pada hal, cangkul dan sabit belum bisa di pahami.
pada pemahaman terdalam,
makna itu ada di ruang waktu,
untuk berkaca atas gugusan pulau.
itu ada jawabnya, bukan untuk bahan bicara, tapi bahan renungan.

secangkir kopi.
apa nasip itu di pertarukan di atas meja ini, di temani secangkir kopi
apa mimpi itu cuma hisapan kosong semata, pada tahayul masih tercipta.
kapan akan bergeming!
bila merasa kau aceh! Aku jawa! Mereka papua!
kapan menjadi untuk kita

secangkir kopi
itu menjadi teman sajak ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun