MENUJU WISATA WADUK GAJAH MUNGKUR dan KEPUHSARI (HARI KE 3)
Anda masih menyimak acara“ BANG DJ PULANG KAMPUNG ” kali ini bang dj menuju objek wisara waduk gajah mingkur dan sekaligus icip-icip alias wisata kuliner,, gimana sih ceritanya.. eiiit sabar dikit.. ini semua diseponsori oleh : RENTAL ONLINE COURSE COLLEGE, ONE DJ 89.1 FM ON THE ROAD, dan R-TV 388 VHF , untuk website / video perjalanan lebih lanjut sobat bisa akses disini :
1.http://rentalonline.comxa.com/wonogiri/index.php
2.http://youtube.com/ridwanAMD/
3.http://facebook.com/dj.buffy
21/6/2012 (Wisata Budaya dan Wisata Kuliner)
… pagi hari di hotel tersebut akupun berjalan-jalan untuk mencari sarapan pagi namun terlihat salah satu rumah makan yang menggiurkan, namanya “RUMAH MAKAN PAK GROBAG”, kelihatannya enak soalnya pagi hari sudah banyak sekali pembelinya bermobil lagi, langsung saja tak lama kemudian aku langsung kesana, dan kami membeli 3 piring soto + nasi + ikan bakar, benar-benar beda ternyata ini lo rasanya soto wonogiri yang terkenal dengan kuahnya yang kental, ayamnya yang lembut, pokoknya beda banget… akupun mengambil kerupuk krecek agar rasanya lebih mengigit… ditemani dengan segelas teh hangat dan bakwan goreng spesial… ternyata memang bener2 murah sobat, kami bertiga hanya menghabiskan 22.000.
Pukul 08.40. kami beranjak ke hotel dan melihat lalu lintas dan indahnya alam disekelilingnya yang dimana-mana sudah terlihat gunung, akupun bersiap siap karena sekitar pukul 10 kami dijemput oleh saudara untuk menuju kampung, namun sebelumnya akupun berjalan-jalan ke waduk gajah mungkur tempat berwisata budaya dan kuliner… akhirnya kami pun di jemput pada Pukul 10.15 dan 10.20 kami meninggalkan hotel. Setelah melalui perjalanan panjang dari tanggal 19/6/ sampai 21/6, paginya kami dijemput, kita sebut saja Sepupu saya yang bernama Prayitno yang akrab dipanggilPano bukan Parno!.
Pukul 10.40 kami berangkat pertama-tama membeli tiket untuk pulang terlebih dahulu… aku sedih dan sempat berdebat, karena jadwal pulangnya maju yang dijadwalkan tanggal 28/6 menjadi tanggal 27/6, sederhana karena tempat duduk bus mendapat ditengah, sedangkan tanggal 27 mendapat tempat duduk di depan. Terasa sekali liburan sangat singkat karena hanya 9 hari saya liburan disana L selama 26 tahun aku belum pernah pulang kampung ke Wonogiri. Sekedar info : ketika saya menulis cerita ini saya sedang berada di Gunung Gede dengan ketinggian +/- 1600 m dari permukaan laut. Sebelah kiri saya terlihat gunung Merapi & Merbabu dan kanan saya melihat hamparan sawah yang luas membentang sambil minum the anget dan mendegarkan lagu uyon2 dari radio solo
Melanjutkan dari cerita diatas, kami bermain dikawasan PLTA WADUK GAJAH MUNGKUR yang sedang dibangun, jadi proses pembangunan jelas sekali terlihat dari jalan masuk, jembatan bahkan sampai Waduk Serba Guna Wonogiri kami berfoto dira disana, dan tak lupa liputan terlebih dahulu dengan keadaan sekitar disana, tentunya bukan asal liputan tapi ada data validnya… setelah kurang lebih 15 menit kami memutuskan untuk ketempat wisata yang ada di Waduk Gajah Mungkur yang khas dengan ikan nila bakar & ayam kampung krenyes yang akhirnya ditengah keramaian ada penjajak makanan yang menawarkan sama kami 1 kg ikan nila bakar + cuka itu Rp. 50.000, tentunya sangat murah sekali.. emmm enaknya udah murah lezat lagi, pokoknya kalo main ke Waduk Gajah Mungkur tidak mencoba ikan nila bakar percuma, serasa makan pempek tanpa cuka.. kata orang sumatra J, kami ditawari 1 bakul namun kami hanya membeli 2 ekor saja untuk icip icip dengan harga Rp. 12.000. cukup murah bukan.
Pukul 11.40-12.30 kami bersuka ria disana makan es krim dan keliling melihat indahnyan nuansa waduk yang terbesar di asia tenggara ini. Akhirnya waktu makan siang pun tiba, jadi kami melaju ke Wisata Kuliner terdekat dengan waduk yang bernama RM. Pak Glinding , rame sekali disana makanan yang murah murah dan lezat dan yang terpenting itu para penjualnya ramah sekali, halus tutur kata dan sopan santun masih sangat kental disini makan siang pun kami rasakan dengan nikmatnya, perlu sobat ketahui disini hitungannya per KILO jadi mau makan apa saja yang penting kiloan bayarnya… lagi –lagi Ikan Nila bakar aku pesan ditambah denan ayam kampung krenyes, ayam goreng khas wonogiri serta jus jeruk yang rasanya lain dari yang lain… tak lupa ada iringan musik khas solo – keraton, ada 2 orang sinden dan 1 orang bapak bermain alat musik siter (alat musik khas jawa tengah) dan itu asli bukan kaset.. dan suara mereka bagus seperti yang aku dengar di CD.. setelah kami makan siang tepat pada pukul 13.15, kami berangkat menuju jalanPulang pada saat perjalanan kami melewati perbatasan Jogja – Jateng. Yaitu Gunung Kidul.
Anda mungkin pernah mendengar jalanMaut yang melintasi sepanjang +/- 69 km di Bolivia, Amerika Selatan? Jika pernah di kampung kami juga ada karena satu-satunya jalan akses menuju desa Ngluwur Kepuhsari seperti itu… tidak kalah bahayanya dengan jalan di Bolivia namun diperkirakan hanya +/- 6 km saja melintasi jalan ini. Jalan yang kami lintasi berliku dan panjang hanya press sekali 1 mobil seukuran APV, namun pada bagian kaki gunung masih bisa muat mobil truck engkel…jadi kami melintasi daerah yang dinamakan kawasan Gunung Kidul Handayani. Jalan sangat curam kanan dan kiri jurang,jika tidak tahu dan tidak biasa membawa kendaraan di daerah ini kemungkinan besar bisa masuk jurang. Bahaya sekali bukan.. tetapi dijamin anda belum pernah melihat langsung jika tidak mendatangi tempat ini, pemandangan yang luar biasa ada 4 gunung disekitar kami yang terlihat pemandangan Jogja, gunung merapi dari kejauhan …
Pukul 16.00 kami pun sampai dirumah ternyata ketinggian kampung kami berada di +/- 800m dari permukaan laut, kami berbenah barang lalu sholat asar, sore pun tiba, pukul 17.00 disini sudah seperti pukul 18.20 waktu lampung jika sama sama dalam keadaan cerah. Adzan magrib disini pada pukul 17.35 dan keadaan sudah sangat gelap sekali karena dikelingi oleh gunung, malampun tiba, pukul 18.05 aku memasang thermometer digital di dekat jendela kamarku jadi udara yang masuk langsung dari luar (angin gunung) bisa terdeteksi berapa suhunya.. dan baru 15 menit aku pasang suhu sudah menunjukkan 200 C sangat dingin jika untuk di lampung. para sedulur (saudara) mulai berdatangan sekitar ba’da isya pukul 19.00 dingin makin menusuk derajat demi derajat berkurang di termometer, aku berpamitan kepada saudara-saudara sekitar 30 – 45 menit untuk melakukan liputan malam, barangkali ada yang seram-seram… karena aku menyukai yang seram-seram..
Pukul 20.30 akupun keluar bersama Pano taklupa membawa senter ganda sebagai penerang ketika liputan karena didaerah ini gelap pekat hanya ada bantuan cahaya rembulan dan bintang bintangpun berkilauan di ketinggian sana… bang DJ pun melakukan penelusuran yang dikatakan angker pada jaman dahulu, namun bang DJ membuktikan tidak ada apa-apa disana..
Waktu tidur pun tiba malam pukul 22.00 kami tidur, angin menusuk mulai memasuki kamar kami, waktu kulihat termometer sudah 180 C berarti itu tidak terlalu bermasalah. Aku memakai 1 buah sarung saja, sedangkan ke 2 orangtuaku memakai selimut tebal…karena aku ingin mencoba sedingin apa udara disini.. tengah malam sekitar pukul 02.00 dini hari aku tak tahan karena dingin menusuk dan akupun ke kamar kecil, ketika aku keluar rumah dan menuju kamar kecil luar biasa dinginnya, aku rasa AC 160 Cyang biasa ku rasa dilampung tidak sedingin ini.. sekembalinya ke kamar aku langsung mengambil selimut yang tersisa L dan ternyata sobat suhunya luar biasa, mencapai13.60 C.. sangat menusuk sekali……….
Bersambung ke cerita berikutnya masih dalam blog ini....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H