Mohon tunggu...
Ridwan Fawzy
Ridwan Fawzy Mohon Tunggu... Arsitek - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Situs Liyangan, Peninggalan Kerajaan Mataram yang Terkubur

3 Maret 2022   14:41 Diperbarui: 3 Maret 2022   14:51 1411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Situs Liyangan merupakan sebuah situs pemukiman kuno dalam bentuk bebatuan yang berada di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pada awalnya situs ini tidak sengaja ditemukan dillahan tanah warga yang dijadikan sebagai tempat penambangan pasir. Karena pada saat penambangan ini dilakukan ternyata terdapat tumpukan bebatuan yang keras dan tersusun rapi,dan juga diprediksi terdapat sisa bangunan seperticandi, rumah, jalan, serta berbagai artefak yang ada di Liyangan. Maka kemudian dilakukan sebuah penggalian secara luas dan dilakukakan penelitian oleh beberapa arkeolog. Salah satunya dari Balai Arkeologi Yogyakarta pada tahun 2010 dan 2011. Berdasarkan hasil penelitian dari Arkeologi menyimpulkan bahwa Situs Liyangan memrupakan situs dengan karakter kompleks indikasi sebgai situs pemukiman, situs ritual, sekaligus situs permukiman.

Penggalian pertama dilakukan pada tahun 2008, sedangkan untuk awal mula penggalian pasir dilakukan pada tahun 2004-2005. Sebelum dibebaskan tanah situs ini milik perorangan atau warga masyarakat dusun Liyangan dan kemudian dari pihak pemerintah membeli tanah yang sebelumnya milik warga tersebut.

Penggalian pasir untuk pencarian situs yang tertimbun tanah ini tetap berjalan sampai sekarang, dan sudah menyebar luas sampai sebelah jalan penghubung di desa ini. Proses penggalian awal seluas 5 Ha dan setelah dilakukan beberapa penelitian ternyata situs ini diprediksi memiliki luas 8-12Ha. Karena mengingat potensi situs masih banyak dan luas, sehingga dari BPCB Jawa Tengah terus bergerak dalam mengumpulkan situs maupun penemuan peninggalan dari kerajaan zaman dulu. Dapat diketahui mengapa perluasan pencarian masih dilakukan, karena sebelumnya sudah menemukanpenemuan dalam bentuk rumah kayu, yang  isinya berupa papan dinding dan balokan-balokan pengikat rumah kayu ini dan juga terdapat bijian serealita (gabah yang sudah hangus).

Di kawasan situs liyangan ini sudah ditemukan 10 penemuan situs, baik yang bentuknya masih menyerupai situs ataupun candi maupun sudah tinggal beberapa persen saja. Penemuan pertama berjumlah 1 situs warisan budaya dan tidak sengaja dan ditemukan oleh orang desa asli Liyangan. Situs Liyangan ini ada kemungkinan belum tersentuh oleh penjajah Belanda.

Banyak pengunjung  yang datang ke kawasan cagar budaya situs Liyangan, hal ini dinilai menjadi daya tarik pengunjung karena memiliki karakteristik atau daya tarik tersendiri di Kabupaten Temanggung. Mulai dari wisatawan lokal maupun wisatawan luar daerah. Sedangkan untuk registrasi pembayaran tiket masuk situs liyangan ini tidak dikenakan biaya atau geratis.

            Dengan background sebagai mahasiswa Seni Arsitektur, saya sangat tertarik dan ingin mengkaji lebih banyak tentang situs peninggalan sejarah, baik  candi maupun bangunan. Karena dengan mempelajari sejarah dan peninggalan sebuah karya seni bangunan dimasa lalu akan menambah ilmu dan referensi untuk proses pengembangan dunia seni dan arsitektur..  

Disekitar situs liyangan juga terdapat situs peninggalan sejarah lainnya, yaitu situs Jumprit. Situs jumprit ini berisi makam, yang sekelilingnya terdapat mata air dan terdapat juga bangunan seperti candi kecil. Berada disamping persis jalan alternatif dari Ngadirejo Temanggung menuju arah Tambi Wonosobo. Situs liyangan dan situs jumprit memiliki beberapa perbedaan, salah satunya karakter batu yang ditampilkan dalam candi ini. Untuk situs liyangan sedikit berwarna kehitaman, karena batu yang digunakan adalah batu andesit hitam, sedangkan yang di situs jumprit berwarna keputih-putihan.

Situs liyangan ini merupakan peninggalan dari kerajaan mataram, sedangkan jumprit adalah peninggalan kerajaan mataram. Jadi secara umur pun situs liyangan ini lebih dulu ada dibanding dengan situs yang berada didesa sebelahnya/jumprit.

Sebagai generasi muda dan masyarakat Indonesia yang kaya akan cagar budaya kita harus bangga dengan peninggalan-peninggalan karya seni monumental dan bersejarah. Situs Liyangan sebagai aset bangsa Indonesia, sebagai bukti sejarah peradaban Mataram kuno sangat penting untuk dilestarikan oleh masyarakat Indonesia terutama generasi muda pada khususnya. Kita juga harus mengenal dan mempelajari Situs Liyangan dan ikut serta dalam melestarikannnya.

Situs Liyangan memberi manfaat yang banyak bagi masyarakat Indonesia dan dunia, diantarnya yaitu:

1.Situs Liyangan menguak peradaban Mataram Kuno.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun