Tingkat SD sampai SMA, beberapa bulan lagi akan melaksanakan Ujian Nasional. Nah, Kemendikbud menambahkan aturan baru yaitu pelaksanaan UN secara online di beberapa sekolah. Dilihat dari keadaan dan situasi saat ini, rencana ini belum tepat dan perlu dipertimbangkan kembali. Karena, permasalahan seperti infrastruktur yang belum merata dan kurangnya pengetahuan dari tenaga ahli di beberapa sekolah.
Ini adalah hal yang sangat baik, kalo pelaksanaan UN secara online tetap dilaksanakan. Maka, beberapa sekolah akan kesulitan karena gak ada infrastruktur yang memadai seperti komputer, akses internet, dan listrik. Coba bayangkan, saat ada sebuah sekolah yang punya 250 siswa yang akan mengikuti UN.
Maka, berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah buat melaksanakan UN secara online. Tentunya membutuhkan komputer yang banyak, dan kalo tetap dipaksakan maka salah satunya yaitu dengan memakai komputer secara bergiliran. Tapi, hal tersebut sangat rentan akan timbulnya kecurangan dalam UN secara online ini.
Selain itu, kurangnya tenaga ahli di beberapa sekolah juga jadi masalah. Karena, pasti beberapa sekolah akan bingung dalam pelaksanaan karena gak mengerti bagaimana melaksanakannya.
Sudah semestinya, kalo pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online. Pemerintah harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung dan gak terburu-buru dalam melaksanakannya.
Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah yang jauh sebelum Ujian Nasional. Supaya, nantinya gak akan menimbulkan masalah seperti yang sudah diuraikan diatas tadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H