Sore hari di taman. Aku melihat pria tampan.
Ia kini menjelma dalam mimpiku. Namun, tak seperti kisah dalam mimpiku.
Pria tampan dan taman, dua elemen ciptaan Tuhan.
Dari jauh wajahku memandang. Ku mencoba curi pandang. Gugup rasanya. Hah, tidak! Ia juga.
Â
Kami selalu merundung. Mencuri dari kejauhan. Mencuri waktu.
saling memunggung. Di saat itu aku bahagia.
Â
Di dalam duniaku, aku memilikinya.
Di dalam duniaNya, aku berusaha memilikinya.
Dalam gerak yang bersahaja, ia melintasi persinggahanku. Tak berani senyum
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!