Tanpa bermaksud menjatuhkan Prabowo dan mengangkat Jokowi sebagai lawan politiknya tulisan ini dibuat.
Benar apa yang dikatakan kebanyakan orang “Tak kenal, maka tak sayang.”
Kalimat ini bukan sekedar slogan atau pepatah, jauh dari itu ia adalah sebuah kenyataan hidup yang tidak bisa dipungkiri dari sisi kehidupan manusia. Sebuah kenyataan yang telah lama datang, bisa jadi umur “tak kenal, maka tak sayang” lebih tua melebihi dari umur manusia itu sendiri yang kemudian disebut hukum alam dan apalah sebutannya. Yang pasti dalam menempuh tujuan hidup yang lebih baik “Tak kenal, maka tak sayang” pun telah lama menjadi sebuah kompas, parameter serta indikator untuk menentukan apa saja yang menjadi hal terpenting untuk dijalankan sekaligus menerima apa yang akan diterima dari sebuah pilihan, maka disinilah nasib itu ditentukan.
Dari pandangan di atas sesungguhnya nasib kita, nasib bangsa dan bisa jadi nasib dunia juga sedang kita ditentukan. Kemana kapal (baca: negara) ini diarahkan? Kita lah yang memilih siapakah nakhoda yang pantas untuk melayari kapal ini sebab sebentar lagi kita akan bergerak menuju pada pusaran badai globalisasi. Kita butuh pemimpin dalam persoalan seperti ini, kita butuh nakhoda yang tidak hanya memahami bagaimana cara memegang kemudi yang baik tapi lebih dari itu harus diasaskan segudang rencana penyelamatan disaat badai menerjang. Kita butuh nakhoda yang berani dan tangguh, jujur dalam memberikan informasi agar bisa mencapai tempat (kesejahteraan) yang kita impikan.
Tanggal 09 Juli 2014 pemimpin itu kita tentukan. Terima atau tidak tepatnya hari Rabu ada seorang putra bangsa terbaik dengan keikhlasan kolektif diterima oleh seluruh masyarakat. Itulah pemimpin yang dianggap mampu memeberikan lautan kesejahteran pada rakyat Indonesia. Namun sebelum memeberikan pilhan alangkah baiknya kita menghadirkan lagi “Tak kenal, maka tak sayang” agar tidak salah dikemudian hari.
Dalam koridor pemikiran penulis ingin menyampaikan pada khalayak ramai sosok calon pemimpin bangsa yang menurut penulis penting untuk dikenali. Dialah salah satu putra bangsa yang sering dibicarakan oleh banyak orang. Dialah salah satu sosok yang diberitakan media tertentu dari pagi hingga pagi lagi.
Jokowi alias Joko Widodo itulah yang penulis maksudkan. Dia adalah calon presiden kita semua. Berikut ini saya sampaikan satu per satu perihal tentang beliau agar dapat dikenal lebih dekat mengapa menjadi putra terbaik kita sekarang ini.
Pada awalnya Jokowi adalah seorang Walikota Solo yang dikatakan kalangan tertentu dialah paling jujur, dengan kejurunnyalah dia telah menyelesaikan tanggungjawab lima tahun sebagai walikota, sekali lagi lima tahun sebagai walikota. Menurut pendukungnya banyak hal yang dia sudah lakukan disana bahkan tidak bisa dibandingkan oleh manusia manapun di muka bumi ini dari infrastruktur sampai pada pengentasan kemiskinan. Ia telah mampu membuat angka kemiskinan sehingga menjadi 0% dan hal ini lagi-lagi tidak ada di daerah manapun.
tidak heran kalau keberhasilannya itu bangsa asing (bukan bangsa Indonesia) mengklaim dia sebagai walikota terbaik di dunia. Hasil ini melalui survei besar-besaran yang dilakukan. Bisa jadi Anda yang membaca tulisan ini adalah salah satu yang diwawancarai atau sumber pemberi data untuk dijadikan rujukan penilaian lembaga asing tersbut.
Seperti yang sudah disebut di atas jokowi diklaim sebagai orang yang paling jujur. Saking jujurnya Jokowi disebut sebagai anak Tuhan yang sama dengan Yesus oleh kalangan Kristiani dan Umar bin Khatab bahkan Nabi Muhammad oleh sekumpulan gerombolan muslim. Sebagai seorang muslim penulis sangat kagum dengan beliau yang mampu mencapai tingkatan sejajar Muhammad nabi yang sangat mulia dalam Islam yang tidak ada seorangpun yang mampu mencapai tingkatan ini walau seorang sufi sekalipun. Dalam kejujuran dan prilaku sejajar Muhammad tidak heran Jokowi mampu menyelesaikan jabatannya tanpa kurang seharipun selama lima Tahun. Luar biasa khan?
Merasa berhasil lima tahun terakhir menjadi walikota Solo Jokowi mengejar target yang lebih besar, yaitu ingin menjadi Gubernur DKI. Dalam pengejarannya dia membawa sebuah keberhasilan yang ditunjukan kepada rakyat Jakarta bahwa anak bangsa telah maju dibawah kepemimpinannya, yaitu mampu membuat mobil esemka. Mobil ini adalah mobil karya anak bangsa, dari pembuatan baut, pembuatan mesin sekaligus tansmisinya hingga pembuatan bodi mobil adalah karya tangan-tangan halus anak esemka yang sudah memiliki pengalaman segudang dalam pembuatan mobil. Ini karya yang nyata dan benar adanya bukan hasil tipu-tipu dengan membeli mesin buatan China lalu dirakit seperti halnya Honda dan Yamaha di Indonesia. Luar biasa khan?
Setelah terpilih menjadi Gubernur DKI dia berjanji dengan sebuah sumpah yang menggunakan Alquran dimana sumpah seperti ini sangat ditakuti untuk dilakukan oleh seorang muslim yang baik, sekali lagi muslim yang baik bila tidak bisa menepati kecuali dia merasa mampu menjalankan apa yang menjadi janji dan sumpahnya. Sumpah ini bukan sekedar janji kepada rakyat DKI yang sudah menggantungkan harapan padanya tetapi juga janji pada Tuhan bahwa dia akan mengabdi pada DKI dengan semua aturannya selama lima tahun. Semua ini berhasil dijalankan oleh Jokowi manusia paling jujur. Bila ada yang katakan Jokowi adalah orang munafik yang tidak bisa menepati janji itu hanya pemikiran orang gila dan tolol sedunia. Hebat khan calon presiden kita?
Setelah merasa berhasil di DKI selama lima tahun dimana banjir sudah tidak lagi pernah ada, macet hilang seketika, sampah tidak lagi berserahkan di kali atau kolom jembatan walau sebesar kuku Anda, pendapatan daerah yang menjulang tinggi hingga mengalahkan pendapatan daerah yang dilakukan oleh pemimpin manapun, maka Jokowi pun mengejar kursi yang lebih besar dengan tingkat kekuasaan dan jumlah duit pun lebih besar. Kalau ada yang mengatakan Jokowi adalah seorang munafik karena tidak bisa menepati janjinya dan tamak akan sebuah jabatan, maka lagi-lagi penulis katakan ini pemikiran orang sinting dan tolol sedunia. Bukankah dia telah menjalankan janjinya untuk mengabdi selama lima tahun? Bukankah banjir, macet, dan keberhasilan lainnya sudah tuntas dia selesaikan? Anda tidak perlu terpancing apalagi percaya dengan JK dalam Video yang berdurasi lebih dari 6 menit yang mengatakan Jokowi tidak pantas menjadi presiden sebab kenyataan keberhasilan yang penulis sebut di atas dapat Anda jadikan referensi untuk menilai.
Yang paling hebat menurut penulis kehebatan Jokowi adalah sangat tidak suka dengan pencitraan lalu diberitakan pada hampir semua media pendukungnya. Jokowi tau perbuatan seperti ini perbuatan tipu-tipu rakyat yang sangat memualkan. Bukankah akhlak Jokowi sama dengan Muhammad yang bekerja tidak menginginkan diketahui orang lain seperti apa yang dikatakan oleh Muhammad nabi yang Ummi “memberi dengan tangan kanan tangan yang kiri tidak mengetahuinya?” Tidak seperti halnya Prabowo yang gila akan media serta suka menipu rakyat dengan pencitraannya bahkan membayar media untuk mengikuti dan meliput setiap apa yang dia lakukan kecuali persoalan hitung duit.
Nah, “Tak kenal maka tak sayang,” itulah calon pemimpin kita yang jujur, amanah, tidak munafik dengan pencitraan diri serta tampil apa adanya. Dialah putra terbaik bangsa saat ini yang sejajar dengan Nabi Muhammad SAW. maka kenalilah dia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H