Mohon tunggu...
Rido Nugroho
Rido Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Public Policy and ESG Enthusiast

Tulisan adalah awal dari perubahan, tulisan dapat memengaruhi pikiran, hati, dan tindakan orang banyak. Semua dimulai dari tulisan untuk merubah dunia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jejak Karbon: si Penyebab Kehancuran Bumi yang Tak Terlihat

12 Oktober 2024   05:54 Diperbarui: 12 Oktober 2024   06:26 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah Anda menonton film The Day After Tomorrow? Dalam film itu, perubahan iklim ekstrem melanda bumi, menyebabkan badai super dan penurunan suhu yang drastis, memicu kehancuran global. Apa yang tampak sebagai fiksi ilmiah di layar lebar kini terasa semakin nyata.

Fenomena cuaca ekstrem---seperti gelombang panas, badai, hingga banjir bandang---semakin sering terjadi, dan kita mulai merasakan dampak nyata dari perubahan iklim.

Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menunjukkan bahwa suhu rata-rata global telah meningkat sekitar 1C sejak era pra-industri.

Kenaikan suhu ini, yang tampaknya kecil, sebenarnya memiliki dampak besar terhadap ekosistem global, mengakibatkan cuaca yang lebih ekstrem seperti gelombang panas, hujan lebat, serta naiknya permukaan laut. Salah satu penyebab utama dari perubahan iklim ini adalah peningkatan jejak karbon yang dihasilkan oleh aktivitas manusia.

Jejak karbon adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jumlah total emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan langsung atau tidak langsung oleh individu, organisasi, atau produk.

Gas rumah kaca ini, terutama karbon dioksida (CO), terperangkap di atmosfer dan menyebabkan efek rumah kaca, yaitu penumpukan panas yang meningkatkan suhu permukaan bumi.

Aktivitas sehari-hari kita---seperti berkendara, menggunakan listrik, hingga konsumsi barang---semua berkontribusi pada jejak karbon.

Sektor energi adalah penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca global, mencapai lebih dari 70%. Penggunaan bahan bakar fosil untuk listrik, transportasi, dan industri menjadi penyebab utamanya. Ketergantungan ini mendorong peningkatan jejak karbon secara global.

Setiap kali kita menggunakan energi fosil, baik untuk penerangan rumah atau bahan bakar kendaraan, kita menambah emisi karbon. Oleh karena itu, transisi ke energi terbarukan sangat penting untuk mengurangi jejak karbon.

Dampak dari Peningkatan Jejak Karbon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun