Mohon tunggu...
Rido Nugroho
Rido Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Public Policy and ESG Enthusiast

Tulisan adalah awal dari perubahan, tulisan dapat memengaruhi pikiran, hati, dan tindakan orang banyak. Semua dimulai dari tulisan untuk merubah dunia yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

79 Tahun Kemerdekaan, Saatnya Membuat Terobosan Besar

17 Agustus 2024   04:41 Diperbarui: 17 Agustus 2024   05:58 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Setneg

Pada tahun 1970, Indonesia dan Korea Selatan memiliki pendapatan per kapita yang setara, yaitu sekitar 70 dollar AS. Namun, meskipun kedua negara mengalami periode panjang di bawah rezim otoritarian dan kemudian merengkuh era kebebasan, hasil yang dicapai sangat berbeda. Korea Selatan berhasil melesat menjadi negara maju dengan pendapatan per kapita 35.490 dollar AS, sementara Indonesia tertinggal jauh dengan 4.870 dollar AS, terjebak dalam kekhawatiran middle income trap. Perbedaan ini menggambarkan bahwa cara-cara yang biasa tidak cukup untuk membawa Indonesia menuju kemajuan. Diperlukan terobosan besar dalam berbagai aspek pembangunan agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalannya dan menjadi negara yang sebanding dengan kekayaan alam serta potensinya.

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keindahan yang memukau. Namun, ironi terjadi ketika kekayaan ini tidak membawa kemakmuran bagi rakyatnya. Kekayaan alam yang seharusnya menjadi modal besar untuk kesejahteraan, kenyataannya belum mampu mengentaskan kemiskinan secara menyeluruh. Kondisi ini menunjukkan bahwa tanpa terobosan dan pengelolaan yang efektif, kekayaan alam tidak akan mampu meningkatkan martabat bangsa. Kesenjangan ini menjadi bukti bahwa kita tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama dalam mengelola negeri ini. Dibutuhkan pendekatan yang lebih inovatif dan strategis untuk memaksimalkan potensi yang ada demi kesejahteraan seluruh rakyat.

Di tengah perayaan kemerdekaan, fakta tentang kemiskinan yang masih melanda sebagian besar rakyat Indonesia menjadi tamparan keras bagi kita semua. Berita tentang kematian akibat kelaparan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor industri menunjukkan bahwa euforia kemerdekaan belum dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Kemerdekaan sejati bukan hanya soal terbebas dari penjajahan, tetapi juga terbebas dari kemiskinan dan ketidakadilan. Situasi ini menuntut adanya kebijakan yang lebih tegas dan terobosan dalam menangani masalah sosial ekonomi yang sudah lama membelenggu Indonesia. Tanpa langkah konkret, kemerdekaan kita akan kehilangan maknanya bagi banyak rakyat yang masih terjebak dalam kemiskinan.

Indonesia adalah negara yang pernah menjadi inspirator kemerdekaan di Asia dan Afrika. Para pendiri bangsa menorehkan nama Indonesia sebagai pelopor gerakan kemerdekaan, sebuah prestasi besar yang seharusnya menjadi pijakan untuk terus maju. Namun, kebesaran jiwa para pendiri bangsa ini harus diikuti dengan langkah nyata dan terobosan berani dalam pembangunan. Tanpa itu, Indonesia akan terus tertinggal dan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa yang besar. Warisan semangat para pendiri bangsa ini perlu diteruskan dengan visi dan tindakan yang berorientasi pada kemajuan dan kesejahteraan seluruh rakyat.

Sejarawan HG Wells pernah menyatakan bahwa nasib suatu bangsa ditentukan oleh kualitas dan kuantitas tekadnya. Tekad yang kuat adalah cerminan dari jiwa bangsa yang tangguh, dan ini menjadi penentu besar-kecilnya suatu negara. Indonesia membutuhkan tekad yang besar, bukan sekadar kebijakan yang biasa-biasa saja, untuk bisa bangkit dan menjadi negara yang dihormati di dunia. Tekad ini harus diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang tegas dan terobosan dalam berbagai sektor, terutama dalam memberantas korupsi yang telah lama menjadi kanker dalam tubuh bangsa. Pemberantasan korupsi secara tegas dan konsisten adalah langkah fundamental untuk memastikan bahwa sumber daya yang ada dapat digunakan secara optimal untuk pembangunan bangsa.

Dengan wilayah yang luas dan tersebar, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang memiliki tanggung jawab besar dan visi yang luas. Kepemimpinan yang biasa-biasa saja tidak akan mampu mengelola negara dengan kondisi geografis yang kompleks seperti Indonesia. Diperlukan pemimpin yang berani mengambil langkah-langkah besar dan melakukan terobosan untuk memastikan bahwa kekayaan alam dan potensi negeri ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan rakyat. Hanya dengan kepemimpinan yang berani dan visioner, Indonesia bisa memanfaatkan potensinya secara maksimal dan mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tenaga kerja masih rendah dan tingginya prevalensi stunting. Ini menunjukkan bahwa kita tidak bisa lagi bergantung pada cara-cara lama dalam menangani masalah SDM. Dibutuhkan terobosan dalam bidang pendidikan dan kesehatan untuk memastikan bahwa Indonesia dapat bersaing di era global dan memanfaatkan bonus demografi secara optimal. Dengan peningkatan kualitas SDM, Indonesia dapat memastikan bahwa bonus demografi yang sedang dialami tidak terbuang sia-sia dan justru menjadi modal besar untuk kemajuan bangsa.

Indonesia adalah negara besar yang membutuhkan kepemimpinan yang berani dan berpihak pada kepentingan umum. Kepemimpinan yang hanya memikirkan kelompok kecil di lingkarannya tidak akan membawa Indonesia keluar dari keterpurukan. Saat ini, kita berada dalam masa bonus demografi, yang jika dikelola dengan baik, dapat membawa Indonesia menjadi negara maju. Namun, ini hanya bisa dicapai jika ada terobosan nyata dalam kepemimpinan dan kebijakan yang berpihak pada rakyat banyak, bukan pada segelintir elit. Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu melihat jauh ke depan dan berani melakukan perubahan mendasar untuk kemajuan bangsa.

Memperingati 79 tahun kemerdekaan Indonesia bukan hanya soal mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga sebagai momentum untuk menciptakan terobosan besar dalam pembangunan. Indonesia tidak bisa lagi berjalan dengan cara-cara biasa. Tekad yang besar, kepemimpinan yang tegas, dan pengelolaan sumber daya yang bijak adalah kunci untuk membawa Indonesia menjadi negara yang bermartabat dan dihormati. Warisan para pendiri bangsa harus menjadi inspirasi untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun