Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Pun Menangis Terbahak-bahak

26 September 2014   22:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:22 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KOMPAS/RIZA FATHONI

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Apalah jadinya nasi sudah jadi bubur. Ketok palu sudah dihujamkan, Pilkada langsung alias melalui DPRD telah dinyatakan pemenangnya. Upaya terakhir yang hendak ditempuh oleh PDIP dan kawan-kawan melalui jalur MK. Kejadian ini persis sama dengan jalan ceritanya dengan pilpres lalu. Kali ini yang jadi korban kubu PDIP cs. Apakah PDIP cs akan berhasil mematahkan kemenangan koalisi merah putih (KMP), kita tunggu saja.

Sambil menunggu langkah apa yang bakal ditempuh PDIP cs. Ada baiknya, kita sejenak menengok keadaan SBY. Bagaimana reaksi SBY atas putusan RUU Pilkada yang membuahkan hasil Pilkada melalui DPRD. Ternyata  Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku kecewa dengan keputusan tersebut. SBY mengaku kecewa karena usul Partai Demokrat di DPR, untuk membuka opsi pemilihan langsung dengan 10 syarat agar tidak ada ekses negatif dalam pelaksanaan Pilkada langsung, ditolak oleh fraksi-fraksi lain di DPR.

"Saya kecewa dengan hasil proses politik yang ada di DPR RI, meskipun saya menghormati proses itu sebagai seorang demokrat, sekali lagi saya kecewa dengan proses dan hasil yang ada," kata SBY. (kompas. 26/09/2014)

Penolakan Demokrat diiringi dengan aksi walkout, dan hanya menyisakan 6 orang anggota di dalam sidang. Aksi walk out yang dilakukan hanyalah trik dari demokrat itu sendiri sebagai upaya menggagalkan pilkada langsung. Ini terbukti, 10 syarat usulan Demokrat sempat mendapat persetujuan dari PDIP, PKB, dan Hanura. Namun rupanya, partai Demokrat buang badan dengan tetap memilih walkout. Praktis sudah hasil pilkada melalui DPRD dipastikan jadi pemenangnya.

Apa yang dilakukan oleh Demokrat dikenal dengan politik cuci tangan. Demokrat selama ini mengaku sebagai penyeimbang antara dua kubu, KMP dan Indonesia Hebat. Tetapi pada dasarnya Demokrat telah menarik peluru diantara keduanya. Kali ini yang jadi sasaran tembaknya, yakni Kubu Indonesia Hebat. KMP diuntungkan oleh tembakan tersebut. Mereka bersorak kegirangan, tertawa-tawa dengan lepas, dan ada juga yang tersenyum manis dengan tatapan matanya diarahkan sinis pada kubu Indonesia Hebat yang sedang mengalami galau habis.

Sorakan KMP ditanggapi oleh tangisan kekecewaan dari SBY. Tetapi anehnya tangisan tersebut hanya nampak dari luar permukaannya. Dari dalam hatinya SBY pun sama dengan kubu KMP, ikut tertawa terbahak-bahak. SBY sangat senang karena upaya mengelabui kubu Indonesia hebat berhasil dengan sempurna.

SBY telah belajar dari Anas tentang bagaimana cara melumpuhkan musuh. Seperti Anas bilang mengucapkan terima kasih tidak harus untuk sesuatu yang menyenangkan, tetapi dapat juga diterapkan untuk hal-hal yang tidak menyenagkan. Kanal youtube lalu, SBY dengan senyum penuh harap mengatakan bahwa pilkada langsung tetap harus dijalankan dengan segala syarat perbaikannya. Syarat itulah dijadikan umpan oleh SBY untuk mengail senyuman keuntungan. Dan ketika sidang paripuna sudah diputuskan, SBY pun kelihatan kecewa, padahal sesungguhnya dia tertawa dalam hatinya.

Bagaimana dia tidak tertawa? perintah 10 syarat adalah kreasinya. Dan ketika kreasinya dapat persetujuan dari PDIP, PKB, dan Hanura. Justru Demokrat lebih memilih walk out. Tentu yang menyuruh walk out tidak lain tidak bukan adalah SBY sendiri, seperti apa yang diungkap oleh salah satu petinggi Demokrat. Jadilah SBY hidup diantara dua emosi, menangis terbahak-bahak. Mangga teraskeun!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun