Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

KPK vs 4 Bad Guys

23 Januari 2015   18:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:31 1474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Baru saja kompas. com memberitakan tentang tertangkapnya Bambang Wijayanto (BW). Kalau benar penangkapan itu terjadi. Maka perang antara KPK vs Polri yang didukung gerombolan PDIP akan terus berlanjut.

Belum disebutkan atas alasan apa BW ditangkap. Semua masih kabur. Dugaan sementara yang berkembang bahwa penangkapan tersebut tak jauh-jauh dengan kasus BG. Seperti kita ketahui KPK telah menjadikan BG sebagai tersangka kepemilikan rekening gendut. Penetapan tersankanya BG oleh KPK telah mencabik-cabik harga diri Kepolisian, Presiden, dan tentunya PDIP.

Ketiga institusi tersebut merasa terganggu dengan tindakan KPK. Bagi kepolisian tindakan KPK telah merusak citra pejabat polri, bagaimana pun BG adalah kader terbaik di kepolisian yang dihormati oleh segenap pimpinan polri. Presiden menilai BG ikut berjasa dalam memberikan dana kampanyenya, sekaligus juga dia dianggap pantas sebagai kapolri. Ketika KPK menetapkan BG sebagai tersangka dianggap telah merusak harga diri presiden dimata rakyatnya, Sementara PDIP, sebagai biang keroknya merasa terjalimi oleh prilaku KPK.  BG adalah anak emasnya Megawati. Tentunya ada rasa bangga dari seorang Megawati bila menjadikan BG sebagai Kapolri. Setidaknya Megawati tidak cemburu kepada Surya Paloh yang telah berhasil menggolkan HM Prasetya sebagai Jaksa Agung. Tapi apa lacur, harapan untuk menjadikan BG sia-sia setelah ditelan oleh penetapan tersangka kepada BG oleh KPK.

Dan hal lainnya, yang tak dilupakan adalah peran DPR.  Ternyata dalam hal kasus BG, DPR baik yang ada di KIH maupun KMP kompak mendukung BG dan sepakat dengan langkah Kapolri memperadilkan KPK. Jadilah saat ini KPK dikeroyok oleh sekumpulan bad guys, Polisi, Presiden, PDIP, dan DPR.

Dari 4 bad guys,  yang menjadi dalangnya, adalah PDIP, karena PDIP-lah yang pertama kali berambisi menjadikan BG sebagai Kapolri. Ini dapat dimaklumi, bila PDIP bersikeras Kapolri harus dipimpin oleh BG, yang notabene adalah kader terbaiknya, karena mereka punya tujuan yang lebih besar, yakni ketua umumnya PDIP Megawati agar imun, tidak tersentuh KPK. Dosa-dosa Megawati yang tercatat dalam sejarah yakni menjual Indosat dan kapal Pertamina. Dan dengan terpilihnya BG, tentu saja dapat perlindungan.

Maka segala daya dan upaya, para kader PDIP berusaha mempertahankan BG sebagai Kapolri agar tujuannya tercapai. Cara efektif yang digunakan oleh kader PDIP untuk melemahkan KPK dengan membuat cerita romantik tentang pertemuan AS dengan para petinggi PDIP, yang berjudul Rumah Kaca Abraham Samad. Hasto sebagai kader yang loyalnya PDIP membenarkan cerita adanya pertemuan PDIP dan AS.

Kalaupun benar mau apa Hasto? Cerita itu diungkap setelah para kader PDIP dan Kapolri sakit hati atas penangkapan BG. Kalau seandainya BG tidak ditangkap belum tentu Hasto mau bercerita. Hasto telah menjadikan AS dengan PDIP menyiapkan jurang yang sama, jurang kehancuran, tetapi tidak untuk KPK.

Teruslah berjuang KPK, kami mendukungmu.  Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun