Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Inilah Makanan dan Minuman yang Harus Dikurangi

2 Oktober 2014   18:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:39 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

www.tempo.co

Salah satu yang menjadikan pilar ekonomi Indonesia berkembang pesat adalah berkembangnya pertumbuhan industri makanan dan minuman yang kian hari kian pesat. Mulai dari makanan dan minuman hasil olahan pabrik-pabrik yang dikemas rapi sedemikian eloknya sampai pada menjamurnya gerai-gerai makanan dan minuman  dan beberapa restoran di beberapa tempat. Tentu semuanya menawarkan rasa lezat dan gurih pada lidah Anda, akan tetapi tidak diikuti dengan kesadaran pentingnya nilai gizi pada nilai konsumsi makanan dan minuman tersebut akibatnya efek bahaya yang ditimbulkan dari makanan tersebut belakangan  menimpa para konsumen. Efek bahaya dari makanan yang dikomsumsi berlebihan akan mendatangkan beberapa penyakit degeneratif seperti, pelbagai jenis kanker, diabetes, tekanan darah tinggi, hingga pada gangguan penampilan yakni obesitas yang mewabah pada masyarakat Indonesia.

Kita tak perlu takut mencicipinya. Secara hukum dan tentunya kehalalannya sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kita hanya perlu mengurangi mengurangi konsumsi untuk beberapa makanan dan minuman agar terhindar dari beberapa penyakit degeneratif, seperti yang dimaksudkan. Sisi positif keuntungan jangka panjangnya, yakni  keinginan untuk  menikmati hidup lebih panjang. Makanan atau minuman yang perlu dikurangi, yakni ; Kopi dingin atau latte Segelas kopi dingin atau latte diminum di siang hari saat istirahat atau pada saat sore hari selepas pulang kerja akan menawarkan suatu sensasi tersendiri. Sensasi tersebut akan menjadi suatu ancaman bagi tubuh jika dijadikan rutinitas. Kopi dingin atau latte mengandung kalori tinggi dan gula yang mengakibatkan tubuh beresiko terkena  diabetes. Donat Donat atau kalau dikampung disebut kue odading menjadi makanan yang bernilai dan bergengsi tinggi. Lihat saja pada tiap perayaan ulang tahun, donat sering dijadikan pelengkap sajian kudapan yang menarik. Rasa donat manis dan empuk, ditambah dengan tekstur yang menggoda lidah sehingga siapapun orang akan mudah tertarik untuk mencicipnya. Sayangnya penampilan yang seksi tidak diiringi nilai gizinya karena donat mengandung lemak jenuh tinggi, gula serta kolesterol.

Makanan olahan Makanan olahan atau biasa disebut makanan kalengan sebagai turunan dari hasil perkembangan industri makanan. Industri makanan, seperti makanan kalengan tak dapat dilepaskan dari bahan kimia berupa bahan pengawet dan zat aditif, umumya pengawet yang dipakai adalah Natrium Bikarbonat dan Benzoat. Maka dari itu tingkat kadar gizi dan kesehatannya tentu dipertanyakan. Peran kita terhadap makanan olahan tersebut, yaitu mengurangi konsumsi makanan tersebut. Bila rutin mengonsumsi makanan ini, akan meningkatkan resiko terkena kanker.

Makanan cepat saji Makanan cepat saji atau juga di Amerika disebut Junkfood. Jenis makanan tumbuh dan berkembang seiring dengan pertumbuhan restoran-restoran cepat saji di mana-mana sehingga menggoda siapa pun  untuk menikmatinya. Makanan cepat saji sangat tidak sehat. Misalnya ayam yang digoreng umumnya digoreng dalam keadaan suhu panas yang cukup tinggi, selain itu lemak ayam yang menggumpal pada kulitnya tidak dicabut. Keseringan mengkonsumsi makanan cepat saji mengakibatkan obesitas dan jantung. Makanan digoreng Makanan digoreng yang dimaksud adalah gorengan, termasuk kripik atau rempeyek yang sering menjadi camilan. Makanan yang digoreng ini lebih pas disajikan pada saat-saat nonton TV atau santai. Namun makanan tersebut ternyata tidak menyenangkan jika dikonsumsi secara berlebihan karena mengandung tinggi lemak jenuh, lemak trans, garam, serta kolesterol, akibatnya jika dikonsumsi secara berlebihan menyebabkan risiko obesitas dan berbagai penyakit kronis lainnya.

Makanan asin Makanan asin bergaram tinggi seperti umumnya ada pada makanan anak-anak memang asyik di lidah, tetapi perlu diingat makanan asin jika dikonsumsi terlalu sering akan mengakibatkan terkena darah tinggi dan obesitas. Minuman ringan dan soda Minuman ringan dan soda saat ini sering menggantikan peran air putih, teh, dan kopi. Tengok saja di warung-warung makan, biasanya si pedagang menjual makanan ringan dan berdosa. Memang terasa lebih nikmat sehabis makan baso, soto, apapun namanya diikuti minuman ringan dan soda. Tetapi harus berpikir ulang lagi untuk melakukan kebiasaan tersebut sebab minuman ringan dan bersoda mengandung  gula serta zat aditif dalam minuman ini menjadi salah satu faktor naiknya risiko diabetes. Selain itu soda mampu merampas cairan tubuh anda dan menyebabkan dehidrasi. Dampak buruk akibat sering minum air bersoda adalah keropos tulang.

Kita harus belajar dari efek buruk dari makanan dan minuman yang akan merugikan diri kita sendiri. Diri kita lah yang turut bertanggung jawab atas tubuh ini, mau kemana tubuh ini dibawa? Ada baiknya dari sekarang kita lebih pandai memilih dan memilah makanan dan minuman mana yang sehat sesuai dengan usia kita. Yuk, Mari..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun