Persija Jakarta datang ke Singapura dengan modal kepercayaan diri yang kuat untuk mengalahkan tim lokal Singapura, Home United. Alasannya, Home United bukanlah tim yang kuat bila dibandingkan dengan klub-klub Asean lainnya, Johor Dakhrul Takjim dari Malaysia, atau Song Lam Nghe An FC dari Vietnam.Â
Terlebih lagi hampir seluruhnya para pemain Home United berasal dari pemain lokal Singapura. Hanya ada dua pemain berasal dari luar Singapura, masing-masing Song Ui Yong, berperan sebagai striker, dari Korea Selatan, dan pemain belakang, Sirina Camara dari Perancis. Bandingkan dengan Persija ada 4 pemain luar, dua diantaranya dari Brazil ( Jaimmerson dan Addison Alvez), Satu dari Kroasia, Mario Simic sebagai penyerang, dan satu lagi sebagai pengatur lapangan dari Nepal, Rohit Chand.
Alasan lainnya, Persija datang dengan modal waktu istirahat 12 hari. Tanggal 2 Mei, pertandingan melawan Persib diundur dengan alasan datang dari pihak kepolisian terkait hari buruh tanggal 3 Mei.Â
Dari salah satu sumber yang bisa dipercaya bahwa dibatalkan pertandingan kekhawatiran pihak polisi akan adanya konflik antar dua suporter di stadion Gelora Bung Karno, apalagi polisi sudah disibukkan oleh persiapan keamanan demo hari buruh. Sementara ditundanya melawan Perseru Serui, karena Persija harus ada di Singapura dua hari (6/5) sebelum jadwal pertandingan, yang kebetulan tanggal 6 Mei seharusnya Persija tandang ke Serui.
Di pihak lawan,Home United tidak seberuntung Persija. Mereka harus melakoni dua pertandingan yang cukup ketat pada liga Singapura. Pada tanggal 2 Mei, bertanding dengan hasil seri melawan Hougang FC, 3-3. Lalu hasil seri dengan skor yang sama,terulang pada tanggal 5 Mei, ketika melawan Warrior FC.
Dua keuntungan yang menjadi alasan Persija di atas kertas menjadi jaminan Persija bakal menang mudah melawan Home United. Tapi kenyataan di lapangan teori itu tidak berlaku.Â
Persija dipecudangi 2-3 oleh juara dua kali liga Singapura (1999 dan 2003). Bahkan dua gol dari tiga gol yang dicetak oleh Home United terjadi pada 10 menit babak pertama. Dan lumayan ngenes lagi gol pembuka Home United pada menit 2' adalah hadiah dari pemain belakang persija, Maman Abdurahman.Â
Maman Abdurahman sepertinya terlena keenakan banyak istirahat 12 hari, sehingga tidak sadar dia berada di lapangan. Hal ini bisa terlihat dari gol bunuh diri yang dia ciptakan ketika seharusnya dia dapat menghalau bola ke luar gawang dari tendangan pemain depan Singapura, malah sebaliknya Maman menanduk lurus ke pojok gawangnya sendiri.
Tidak hanya Maman, para pemain belakang sepertinya ketularan Maman, alias belum siap, sehingga tujuh menit kemudian, lewat aksi individu Song Ui Yong, mampu melewati hadangan tiga pemain belakang Persija, guna menggenapkan gol ke duanya.
Dua gol pada 10' menit babak awal menyadarkan para pemain Persija bangun dari istirahat panjang. lalu segera menyiapkan barisan pertahanan, sambil tak lupa mulai menekan setiap lini pertahanan tuan rumah. Usaha Persija tidak sia-sia.Â
Di menit 32' pemain tengah, Ramdani Lestaluhu berhasil menanduk bola ke gawang Singapura dari hasil tendangan pojok Riko Simanjuntak. Gol tersebut setidaknya membawa asa buat Persija pada babak kedua.