Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soal Ahok, Rachmawati Tersinggung dengan Megawati

13 Oktober 2016   12:32 Diperbarui: 13 Oktober 2016   12:40 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mistikus misteri tentang apa yang melatar belakangi seorang Rachmawati Soekarnoputri benci terhadap Megawati Soekarnoputri sampai saat ini belum terungkap. Publik hanya mengetahui permukaannya saja, perselisihan diantara keduanya, sedangkan perihal isi perut yang menjadi awal pencetus terjadi perselisihan mereka, hanya mereka berdua yang tahu. Tak seorang pun tahu. Barangkali saudara-saudara dekatnya juga tidak ada yang tahu.

Dari beberapa sumber, yang pernah penulis telusuri bahwa apa yang melatar belakangi Rachmawati benci sama Megawati, diduga oleh satu hal,  sebabnya Megawati dipandang Rachmawati telah melanggar kesepakatan bahwa anak-anak Bung Karno tidak boleh terjun ke politik praktis, mengingat Bung Karno adalah milik bersama bukan milik kelompok tertentu. Megawati tak dapat dicegah dengan bergabung dengan PDIP. Pada perjalanannya Rachmawati pada akhirnya mendirikan partai, partai Pelopor, tujuannya guna menampung para Soekarnois. Sayangnya usahanya tidak berhasil, malah sebaliknya Partainya, Megawati, PDIP justru telah menarik simpati dan dipercaya, dan dianggap sebagai roh-nya partai Soekarno, PNI.

Seiring PDIP jadi partai besar, ditambah Megawati naik singgasana presiden, makin membuatnya Rachmawati benci. Rachmawati mulai menyusun strategi, dengan berketetapan hati untuk berbeda haluan politik. Karena sudah berbeda politik, maka Rachma pun tak segan-segan menyerang isu-isu panas terkait pemerintahan Megawati. Kasus BLBI, misalnya Rachmawati adalah yang paling getol mengungkit-ungkitnya.

Apa yang saya kemukakan, dari dua paragraf diatas hanya sekedar dugaan dari apa yang pernah saya baca, sedangkan kebenaran dari isi perut permasalahnnya, sekali lagi hanya mereka berdua yang tahu.

Apa yang terjadi dengan konflik saat ini terkait pilgub DKI Jakarta 2017 adalah yang muncul di permukaannya saja. Rachmawati berada di posisi mendukung Anies-Sandiaga, berseberangan dengan Megawati yang sudah bulat mendukung Gubernur Petahana, Ahok. 

Dalam politik tidak ada kawan dan lawan abadi, yang ada adalah kepentingan pribadi. Hal tersebut berlaku juga dengan Rachmawati dan Megawati. Rachmawati lumayan aktif kritik melihat tingkah polah kakaknya, termasuk salah satu  yang jadi sasaran kritiknya ketika Megawati mengajak Ahok ke makam ayahnya di Blitar, Jawa Timur, Senin (10/10/2016). 

"Saya tersinggung berat. Manusia kayak begitu kok diajak aja.Ngapain diajak?" kata Rachmawati di rumahnya di Jalan Jati Padang Raya, Jakarta Selatan, Rabu (Kompas.com, 12/10/2016).

Urusan Megawati dukung Ahok adalah hak Megawati, dia pun punya alasan yang sama dengan mendukung Anies. Hanya saja, ajakan Megawati kepada Ahok, bagi Rachmawati telah mencabik-cabik perasaannya. Adanya Ahok, Kebencian Rachmawati kepada Mega kian memanaskan konflik. Terakhir munculnya  konflik ke permukaan pada pilpres 2014. Saat itu Rachmawati berada di posisi Prabowo, sedangkan Megawati di posisi Jokowi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun