Persib kembali keok. Di Stadion Jakabaring, Persib Keok oleh tim tuan rumah, Sriwijaya FC, 0-3. Kekalahan di kandang lawan bukan kali pertama, setidak-tidaknya sudah lebih dari tiga kali, Persib kalah di kandang lawan. Bahkan kekalahan telak 0-3 dari Sriwijaya FC bukan yang pertama kali. Di Surabaya, Persib pernah kalah 0-4 oleh tim seumur jagung, Surabaya United.
Secara bersamaan, di saat Persib takluk oleh Sriwijaya FC. Barcelona mengalami nasib serupa. Barcelona bukan sekedar keok, tetapi rontok, mengingat sang lawan adalah tim promosi, Alaves. Di tangan Alaves, Barcelona rontok dengan skor 1-2. Skor 2-1 untuk Alaves sudah cukup mempermalukan tim sekelas Barcelona, dengan sederet bintang seperti Messi, Suarez, atau Neymar.
Persib mungkin boleh sedikit berbangga dengan Barcelona, mengingat tim yang dihadapi Persib adalah lawan yang seimbang. Tapi harus diingat Persib pun pernah mengalami hal serupa ketika kalah oleh Surabaya United, sebuah tim baru hasil merger Persebaya United dengan Bhayangkara FC, milik polisi.
Hal yang berbeda dengan Barcelona, Persib kerap terpuruk kalah bila bermain di kandang lawan. Berbeda dengan Barcelona selalu menang di kandang lawan. Kekalahan dari Alaves adalah yang pertama kalah di kandang lawan di musim ini. Biasanya Barcelona bisa bangkit untuk pertandingan selanjutnya. Sebaliknya dengan Persib, tidak menutup kemungkinan selanjutnya Persib bakal menerima kekalahan serupa untuk pertandingan berikutnya.
Persoalan Persib keok, dan Barcelona Rontok disebabkan oleh persoalan yang berbeda.
Persib kalah di kandang lawan, lebih disebabkan oleh masalah mental pemain. Ada istilah Sunda yang mengatakan kumeok samemeh dipacok. Artinya kalah sebelum bertanding. Kalah yang dimaksud, adalah kalah mental. Jadi mental para pemain Persib yang harus diperbaiki, ketika menghadapi lawan, atau menghadapi penonton.
Barcelona lain lagi. Kekalahan Barcelona lebih disebabkan oleh terlalu para pemain Barcelona menganggap enteng lawan, sehingga dimanfaatkan oleh Alaves, dengan bermain secara spartan, akibatnya Barcelona ternoda terlalu cepat mengalami kekalahan.
Antara Persib dan Barcelona sebenarnya memiliki persoalan yang sama. Dan ujung persoalan tersebut mengalir pada muaranya sama, yakni bahwa dalam sepakbola itu tidak melulu pada urusan teknik semata, tetapi mental bertanding, dan tidak menganggap enteng lawan harus juga dikedepankan.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H