Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bualan Ahok

28 Juli 2016   12:51 Diperbarui: 28 Juli 2016   12:55 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhirnya bualan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terbukti. Mungkin masih segar diingatan publik, bahwa sekitar 6 bulan lalu, Ahok berujar bahwa dia akan maju melalui jalur perseorangan. Bahkan dengan percaya diri, Ahok mengancam dirinya untuk tidak menyia-nyiakan kepercayaan relawan teman Ahok yang telah mengumpulkan satu juta lebih  KTP untuk mendukungnya. Hanura dan Nasdem yang mendukung tanpa syarat sepertinya diabaikan begitu saja. Bahkan ketika Golkar pimpinan 'Papa Minta Saham' masuk  mendukungnya, sedikit pun tak tergoda. Ahok kukuh dengan pendiriannya.

6 bulan berlalu, rupanya Ahok tak kuasa menahan hasrat birahinya menerima tawaran tiga partai yang mendukungnya. Ahok mengubah keputusan yang kadung ditelannya bulat-bulat. Tanpa rasa malu, karena memang sudah kebal,  Ahok merubah haluan dengan mengambil keputusan untuk maju pada pilkada 2017 melalui jalur parpol. Keputusannya tersebut diyakini olehnya   tidak akan mengecewakan relawannya yang telah susah payah mengumpulkan satu juta data KTP.

Sah-sah saja  Ahok beralasan dengan apa yang telah menjadi keputusannya, tetapi paling tidak publik (yang bukan teman Ahok) menilai bahwa sikap dan tindakan Ahok sangatlah tidak konsisten dengan apa yang menjadi pilihannya 6 bulan yang lalu. Kalau Ahok merasa yakin dengan pilihannya maju di jalur perseorangan. Waktu itu masih segar di ingatan publik, bahwa alasan Ahok tidak memilih jalur Parpol, dikarenakan hilangnya kepercayaan dirinya terhadap Parpol, yang dia gambarkan identik dengan money politik, bahkan tak segan-segan Ahok menyebut berapa nominal yang harus dia setorkan kepada parpol bila memilih di jalur parpol. Sebegitu jijiknya Ahok pada waktu itu kepada Parpol. 

Alasan-alasan yang disampaikan Ahok 6 bulan lalu telah menimbulkan jejak yang menimbulkan sisi gelap seorang Ahok. Kini sisi gelap seorang Ahok makin terang benderang terbuka kelihatannya. Bukan orang lain yang membuka kedok prilaku janji kosong Ahok, tetapi Ahoklah yang menelanjangi dirinya sendiri ke publik. Ketelanjangannya yang berbuah inkonsistensi Ahok makin menebalkan bualan Ahok yang sudah banyak terlibat pada pelbagai kasus yang menyeret dirinya, mulai dari kasus Sumber Waras, Lahan Cengkareng, dan tentu saja kasus reklamasi pantai teluk Jakarta. 

Untuk pencalonan saja Ahok sudah membual (Janji dari perseorangan) nyatanya maju di jalur parpol, apalagi nanti bila sudah terpilih, makin banyaklah bualan-bualan Ahok. Kasihan warga Jakarta, terutama rakyat yang tidak mampu,  nantinya bila Ahok terpilih jadi gubernur, harus siap menelan bualan-bualan Ahok tanpa mengerti dan tak tahu harus berbuat apa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun