Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Leicester dan Vardy adalah Fenomena Baru EPL

1 Desember 2015   15:20 Diperbarui: 1 Desember 2015   16:32 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejutan datang dari Primer League. Leicester, klub baru yang baru promosi tahun ini mengejutkan dunia, karena mampu menempati klasemen teratas, bersaing dengan duo Manchester. Terlalu dini menilai Leicester calon juara EPL. Perjalanan masih panjang, masih ada putaran kedua yang harus dilakoni. Tentu saja bukanlah hal yang mudah melewatinya, tetapi bukan tak mustahil bakal melewatinya dengan mustahil asalkan performa permainan tetap ciamik seperti sekarang ini, dan berharap tim-tim lain bermain tidak sebagus Leicester.

Sebenarnya apa yang ditampilkan oleh Leicester merupakan shock terapi bagi tim lainnya di EPL. EPL tidak seperti liga BBVA yang selalu menempati posisi kesatu dan kedua bergantian antara Barcelona dan Real Madrid, atau Bayern Munchen di Bundesliga yang acapkali menempati posisi pertama di puncak klasemen. Apa yang terjadi di BBVA dan Bundesliga tidak berlaku di  EPL. Memang tiga tahun lalu berlaku the Big Four (MU, Chelsea, Arsenal, Liverpool), tetapi kehadiran Mancity mampu menjungkalkan salah satunya. Liverpool-lah yang jadi korbannya. Dalam tiga tahun terakhir Liverpool tidak mampu menembus lima besar. Di era musim 2015 - 2016, giliran Chelsea yang terpuruk. Posisi sekarang Chesea ada pada posisi 13. Adalah hal yang sulit bagi Chelsea untuk mengejar posisi teratas, setidaknya mereka harus memenangi semua pertandingan di putaran kedua.

Posisi Chelsea sekarang tergantikan oleh Leicester, klub promosi dari kota Leicester. Seperti di awal disebut bahwa kehadiran Leicester adalah sebuah kejutan sebagaimana keterpurukan Chelsea itu sendiri. Walaupun bukanlah hal yang aneh terjadi di EPL, tetapi yang menjadi luar biasa adalah sebuah klub yang baru promosi mendadak posisi teratas, sebab sebelumnya tidak pernah tercatat di EPL ada sebuah klub promosi dalam setengah kompetisi mampu menempati jajaran posisi teratas. Bahkan bukan sesuatu yang mustahil Leicester jadi juara EPL 2015 - 2016, bila saja trend kemenangan dipertahankan.

Kehebatan Leicester ditentukan oleh dua hal. Pertama, kekompakan tim dalam bermain. Sekali pun pelatihnya bagus dan mahal, tetap tidak akan meningkatkan performa permainan bila kekompakan pemain tidak berjalan dengan baik. Hal lainnya, dari kehebatan dari Leicester adalah penampilan yang ciamik dari mesin golnya. Jamie Vardy. Jangan dibandingkan dengan Messi yang pernah bikin gol di 21 laga tanpa henti. Untuk ukuran pemain yang baru terjun di EPL, Vardy boleh bangga. sampai saat ini dia telah mencetak gol dalam 11 pertandingan. Apa yang dia cetak sekarang sudah mampu mencetak rekor di EPL. Mampu melewati rekor sebelumnya yang dicetak oleh Nistelrooy.

Apa yang dicapai Verdy setidaknya mampu menyamai rekor Batistuta. Kurang dari 5 gol menyamai Gerd Muller. Sedangkan untuk menyamai rekor Messi perlu kerja keras, sebab dibutuhkan 10 gol lagi. Seandainya kondisi Vardy terus fit dan bisa menjaga golnya terus datang, Vardy baru akan bisa menyamai Messi dalam laga dengan Liverpool pada 2 Februari 2016 mendatang. Sementara duel dengan Manchester City di 6 Februari akan menjadi kesempatan dia mematahkan rekor Messi.


Infografis Jamie 'The Cannon' Vardy

Kehadiran Leicester meneruskan tradisi di EPL. Bahwa posisi the Big Four tidak abadi. Senantiasa akan selalu kejutan-kejutan dari setiap musimnya. Boleh jadi musim ini Leicester mampu bersaing di the Big Four. Di musim depan boleh jadi ada klub lain dapat mengikuti jejak Leicester. Paruh pertama musim 2015 -2016 belum berakhir, tetapi setidaknya Leicester mampu bersaing dengan klub-klub langganan posisi teratas di EPL. Dan mudah-mudah dapat dipertahankan hingga akhir musim. Apalagi ditunjang oleh striker yang haus gol seperti Jamie Vardy.

Kehebatan Jamie Vardy itu sendiri telah memberi warna sepakbola EPL. Vardy sama halnya dengan Kane bagi Tottenham Hotspur menjadi pembeda bagi EPL dengan liga-liga lainnya. Di EPL para pemain debutan selalu memberi sebuah kejutan. Dan kejutan Vardy bisa bertahan dan tidak berharap seapes Michu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun