Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Keren Tanam Padi Dalam Ember

3 November 2014   22:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:46 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu kata untuk Nurcholis Agi (47), pemilik Mal Rongsokan, keren. Bagaimana tidak keren, dia bersama komunitas Hidup Saling Berbagi yang dibentuknya membuat suatu gebrakan yang sangat bermanfaat untuk kepentingan manusia dengan cara menanam padi di ember. Komunitas yang dibentuknya memiliki tujuan luhur, yakni berkonsentrasi pada kegiatan berbagi dan pembentukan karakter diri. Menanam padi di beberapa ember yang diletakkan di atap bangunan dua lantai milik komunitas tersebut adalah bagian upaya dari kegiatan komunitas  tersebut.

"Ada sekitar 300-an ember ini. Sampai sekarang sudah tiga kali panen," kata Endang, kakak ipar Nurcholis yang juga anggota komunitas, saat menemani Kompas.com menilik padi-padi dalam ember itu.

Padi yang ditanam membutuhkan waktu 6 bulan untuk sekali panen. Perwatannya hampir sama dengan penanaman padi secara konvensional. Hanya saja penyiraman harus senantiasa dilakukan secara rutin karena tanaman padi ini tak lepas dari air, artinya harus tetap basah. Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah ember tidak boleh bocor.

Hebatnya Komunitas ini juga bergerak bercocok tanam  sayur-sayuran, seperti kangkung dan bawang. Mereka juga beternak ikan mas dalam kolam-kolam kecil yang mengelilingi rumah komunitas. Segala aktivitas komunitas dilakukan di atas lahan seluas seribu meter persegi. Kita perlu belajar banget dari usaha mulia mereka. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun