Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

De Javu Menghantui Arsenal

26 Februari 2015   18:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:28 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alexis Sanchez berjalan lesu setelah Monaco membobol Arsenal.

[caption id="" align="aligncenter" width="535" caption="Alexis Sanchez berjalan lesu setelah Monaco membobol Arsenal. (Getty,Uefa.com)"][/caption]

Salah satu pertandingan Liga Champion tadi malam, mempertemukan klub yang acap kali jadi langganan peserta Liga Champion, Arsenal melawan salah satu klub kaya raya Perancis, AS Monaco. Arsene Wenger, sang pelatih Arsenal, memandang pertandingan tersebut sangat istimewa, sebab yang menjadi lawannya adalah bekas klub yang ditanganinya selama 7 tahun. Dalam tempo 7 tahun tersebut, Wenger telah merasakan juara. Pada Medio 1987-88  juara liga 1 Perancis, kemudian di tahun 1991 juara piala Perancis.

Sebelum pertandingan, Wenger dan semua pengamat bola berkeyakinan bahwa Arsenal akan dengan mudah menghempaskan AS Monaco, apalagi pertandingan dilangsungkan di kandang Arsenal. Namun, Kamis (26/2/2015) dini hari tadi, sebuah prediksi mementahkan, sekaligus memalukan bagi Wenger. Arsenal yang sudah lama dikomandoinya sejak tahun 1996 gagal, karena ditekuk malu 1-3 di depan pendukungnya sendiri pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions. Kekalahan tersebut  menipiskan peluang Arsenal untuk maju ke perempat final. Setidaknya diperlukan 3 gol, agar mereka lolos.

Arsenal mengalami de javu. Posisi skor 1-3, pernah Arsenal alami pada musim liga Champion 2013. Pada saat itu Arsenal ditekuk Bayern Munchen di kandang sendiri, namun ketika mereka bertandang ke Allianz Arena justru mereka memperdaya Munchen 2-0. Akan tetapi, skor tersebut tidak mampu meloloskan Arsenal ke babak berikutnya, karena kalah agregat. Bilamana Arsenal mampu membalikan gol, sekurang-kurangnya 3 gol di Monaco nanti. Maka The Gunners-julukan Arsenal akan memperoleh suatu pencapaian yang menarik dan menyesankan.

Membalikan keadaan dan menang di kandang lawan tidaklah mudah. Acapkali Arsenal tersandung gagal di babak 16 besar Liga Champions. Klub yang bermarkas di London Utara ini selalu jadi bulan-bulanan dikalahkan oleh klub-klub besar, para jawara Liga Champions, seperti  Bayern Munchen, Barcelona dan AC Milan. Dihadapkan 3 klub tersebut, Arsenal jadi inferior alias tidak diunggulkan. Dan pada kenyataannya Arsenal gagal lolos dari 16 besar.

Pada Liga Champions kali ini, justru Arsenal lebih diunggulkan. Beberapa alasan Arsenal diunggulkan, karena ;

1. Liga Inggris lebih berbobot dari Liga Perancis. Klub-klub Liga Inggris lebih merajai juara Liga Champions (atau yang dulunya Piala Champions). Sudah 12 kali klub-klub liga Inggris menjuarai Liga Champions ( Liverpool 5, Manchester United 3, Nottingham Forest 2, West Ham 1, dan Chelsea 1), sementara klub liga Perancis yang pernah menjuarai Liga Champions adalah Marsailles pada 1993.

2. Arsenal seringkali menjadi langganan babak 16 besar Liga Champions dalam 10 tahun terakhir ini, berbeda dengan AS Monaco. Prestasi Arsenal dan AS Monaco adalah sama-sama pernah menjadi runner up Liga Champions, AS Monaco (2004) dan Arsenal (2006).

3. Lebih dari sekedar familiar saja. Arsenal lebih dikenal dibanding AS Monaco, Meski pada liga champions kali ini Arsenal adalah runner-up group, dan AS Monaco adalah Juara group.

4. Arsenal yang tengah bagus usai meraih tiga kemenangan beruntun, dihuni oleh para pemain berkualitas, seperti Mesut Ozil, Alexis Sanchez, dan Olivier Giroud, sedangkan AS Monaco telah ditinggal dua pemain bintangnya, James Rodriguez dan Radamel Falcao. Satu-satunya pemain AS Monaco yang sudah dikenal publik adalah Dimitar Barbatov, eks pemain Mancehster United.

14249171361180643604
14249171361180643604

Arsene Wenger tertunduk lesu setelah Arsenal dihajar AS Monaco 1-3 di London/Uefa.com

Tapi apa yang terjadi? dengan segudang kelebihan Arsenal. Arsenal harus terkapar, karena tidak mampu membuktikan di hadapan publiknya sebagai tim yang layak diunggulkan. Kekalahan 1-3 jelas sangat berat untuk Arsenal membalikan keadaan. Walaupun bola itu bundar, namun secara hitung-hitung membukukan kemenangan 3 gol dikandang lawan, tanpa ada balasan, bukan perkara gampang. AS Monaco tentu akan menerapkan taktik ala Chelsea sewaktu mengalahkan Barcelona, Bus-Parking.

Perjuangan belumlah selesai, masih ada tanggal 17 Maret, guna membuktikan keajaiban untuk Arsenal lolos ke perempat final. Salam Olahraga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun