Mohon tunggu...
Rido Nababan
Rido Nababan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Creative Copywriter | Content Writer | Teacher

Hanya menuliskan pikiran dan perasaan melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Catatan di Balik Papan Tulis

1 September 2024   21:10 Diperbarui: 1 September 2024   21:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan di Balik Papan Tulis. Sumber: Take Care Creative

Rama masih ingat betul pertama kali menginjakkan kaki di SMA Nusantara. Gedung tua bercat kuning itu begitu megah dan penuh sejarah. Ia merasa kecil dan tak berarti di antara ratusan siswa baru yang lain. Namun, ada satu hal yang membuatnya sedikit tenang---seorang guru sejarah yang berkacamata tebal dan selalu membawa secangkir kopi panas.

Pak Darwis, begitulah namanya, adalah sosok yang menginspirasi Rama. Dengan gaya mengajarnya yang santai namun penuh pengetahuan, Pak Darwis berhasil membuat sejarah menjadi mata pelajaran yang menyenangkan. Rama sering kali terpesona dengan kisah-kisah heroik para pahlawan dan peristiwa-peristiwa penting yang dikisahkan Pak Darwis.

Suatu hari, setelah pulang sekolah, Rama diminta Pak Darwis untuk membantunya membersihkan ruang guru. Saat sedang mengelap papan tulis tua yang terbuat dari kayu jati, jari-jarinya menyentuh sesuatu yang kasar. Dengan penasaran, Rama menariknya keluar. Betapa terkejutnya ia ketika menemukan sebuah amplop kuning tua yang terjepit di balik papan tulis.

Dengan hati-hati, Rama membuka amplop itu. Di dalamnya terdapat tumpukan kertas berisi tulisan tangan yang sudah mulai menguning. Ada puisi, kutipan, dan juga catatan-catatan kecil tentang kelas, siswa, dan pengalaman mengajar. Tulisan tangan yang berbeda-beda menunjukkan bahwa catatan-catatan itu berasal dari guru-guru yang berbeda pula, mungkin sejak sekolah ini didirikan.

Rama mulai membaca satu per satu catatan itu. Ada yang menulis tentang kesulitan mengajar anak-anak yang kurang berminat belajar, ada yang menulis tentang kebahagiaan melihat siswanya meraih prestasi, dan ada juga yang menulis tentang mimpi-mimpi besar untuk dunia pendidikan. Namun, ada satu catatan yang sangat menarik perhatian Rama. Catatan itu ditulis dengan tangan yang rapi dan tinta yang masih terlihat jelas.

"25 Mei 1985. Hari ini, aku menemukan sebuah kotak di ruang guru. Di dalam kotak itu, ada sebuah buku harian tua. Buku itu berisi catatan-catatan dari guru-guru sebelumnya. Aku memutuskan untuk melanjutkan tradisi ini. Semoga catatan-catatan ini dapat menginspirasi guru-guru di masa depan."

Tanda tangan di akhir catatan itu adalah Pak Darwis. Rama tertegun. Jadi, selama ini Pak Darwis telah melanjutkan tradisi menulis catatan di balik papan tulis.

Semakin dalam Rama membaca catatan-catatan itu, semakin banyak hal yang ia pelajari tentang sejarah sekolahnya. Ia mengetahui bahwa banyak guru-guru sebelumnya yang memiliki dedikasi yang tinggi terhadap profesinya. Mereka telah menghadapi berbagai tantangan, namun tetap berusaha memberikan yang terbaik bagi siswanya.

Ada satu catatan yang sangat menggugah hatinya. Seorang guru menulis tentang sebuah proyek yang pernah ia gagalkan. Proyek itu bertujuan untuk membuat kebun sekolah, namun karena berbagai kendala, proyek itu harus dihentikan. Guru itu merasa sangat kecewa dan menyesal.

Rama terinspirasi oleh catatan itu. Ia memutuskan untuk melanjutkan proyek kebun sekolah yang belum selesai. Dengan bantuan teman-temannya, ia mulai mengumpulkan bibit tanaman, membuat rencana tata letak kebun, dan mencari dana.

Awalnya, banyak siswa yang meragukan proyek Rama. Mereka berpikir bahwa proyek itu tidak akan berhasil. Namun, Rama tidak menyerah. Ia terus memotivasi teman-temannya dan berusaha mencari solusi atas setiap masalah yang muncul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun