Pagi di Desa Cipulus disambut kicauan burung yang merdu dan udara segar yang menembus sela-sela rumah sederhana. Sinar matahari mulai mewarnai langit, menandakan dimulainya hari baru bagi mahasiswa KKN yang sedang bertugas di desa yang terkenal dengan penghasil sayuran terbaik ini.
Kelompok KKN kami terdiri dari 19 orang, dengan beragam latar belakang dan keahlian. Ada yang jago masak, jago menari, jago berhitung, jago main game, jago foto-foto, jago berorganisasi, bahkan ada yang jago tukang. Kami semua bersemangat untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat Desa Cipulus.
Meskipun terkenal dengan kesejukannya, suhu di Cipulus bisa berubah drastis. Pagi, siang, dan malamnya selalu dingin diselimuti kabut tebal. Hal ini membuat kami harus selalu membawa jaket dan selimut kemanapun kami pergi.
Hari-hari kami di Cipulus penuh dengan kegiatan. Kami membantu para petani memetik sayuran di ladang, mengajar anak-anak di sekolah, dan mengadakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga desa. Kami juga berusaha untuk melestarikan budaya dan tradisi setempat, dengan mengikuti berbagai kegiatan adat dan festival.
Salah satu kegiatan yang kami lakukan selama KKN adalah belajar memasak sayur khas Cipulus. Para ibu-ibu di desa ini dengan senang hati mengajari kami cara memasak berbagai macam hidangan lezat dari sayuran segar.
Salah satu hidangan yang paling kami sukai adalah Sayur Lodeh. Sayur ini terbuat dari berbagai macam sayuran, seperti kacang panjang, labu siam, dan terong, yang dimasak dengan santan dan bumbu rempah. Rasanya yang gurih dan creamy membuat sayur lodeh menjadi favorit kami.
Hidangan lain yang juga kami pelajari adalah Gado-gado. Gado-gado Cipulus berbeda dengan gado-gado di kota. Di sini, gado-gado disiram dengan saus kacang yang lebih kental dan gurih, dan dilengkapi dengan berbagai macam lontong, kentang rebus, tempe goreng, dan tahu goreng. Rasanya yang segar dan kaya rasa membuat gado-gado Cipulus menjadi camilan favorit kami.Â
Selama KKN, kami menjalin persahabatan yang erat dengan warga Desa Cipulus. Mereka menyambut kami dengan hangat dan terbuka, dan selalu membantu kami dalam segala hal.
Salah satu momen yang paling berkesan bagi kami adalah saat kami membantu warga desa membangun lingkungan yang bersih dengan memberikan tempat sampah berbentuk Hong di setiap dusun desa. Kami bekerja sama dengan mereka, mulai dari mengecat Hong hingga memasang papan tiang nama desa. Pengalaman ini membuat kami semakin dekat dengan warga desa, dan kami belajar banyak tentang budaya dan tradisi mereka. Momen tersebut bisa dilihat: KLIK DISINI
Namun, di balik kesibukan dan keceriaan, ada satu hal yang selalu membuat kami teringat: Cipulus Never Sleeps.
Benar sekali, desa ini tidak pernah tidur. Di balik keramaian dan kabut tebal yang menyelimuti desa, malam di Cipulus menyimpan segudang cerita dan misteri. Ketika keheningan menyelimuti, suara-suara malam mulai bergema.