Kabar gembira bagi Dunia Olahraga Indonesia. Timnas Indonesia yang secara mengejutkan mampu lolos ke semifinal Suzuki AFF Cup 2016. Bagaimana tidak pada awalnya Tim Indonesia dikabarkan tidak akan berpartisipasi pada Event Akbar 2 tahunan ini karena kendala sanksi dari FIFA. Selama 1 tahun tanpa kompetisi yang jelas dan liga yang benar-benar terstruktur membuat gairah sepakbola kurang maksimal. Sepakbola Indonesia seakan jalan ditempat sambil melihat urutan peringkat FIFA terus turun bulan demi bulan.
Alfred Riedl yang ditunjuk menjadi pelatih Timnas dipusingkan dengan regulasi kuota 2 pemain untuk setiap tim. Misalkan saja Persib Bandung yang mengirim utusan Yanto Basna dan Zulham zamrun. Mungkin Alfred Riedl juga menginginkan pemain lain dari Persib Bandung semisal Sergio Van Dijk atau Muhammad Taufik. Namun kebijakan tersebut membuat harus di maksimalkannya perpaduan antar pemain. Syukurlah pemain-pemain kunci seperti Evan Dimas dan Boaz Salossa tetap masuk skuad. Keuntungan lain bahwa Andik Vermasnyah dan Irfan Bachdim bermain di luar negeri.
Dalam Perjalanannya di Piala AFF, Indonesia yang meraih hasil bagus selama pra-musim dibuat tunggang langgang menghadapi Thailand. Saya secara pribadi mengakui bahwa Timnas Thailand bermain dengan konsep sepakbola Modern, sudah mirip dengan liga Inggris. Bahkan mereka masih bertahan di Kualifikasi Piala Dunia, dimana biasanya itu tempat bagi Asia Timur, Timur Tengah plus Australia. Kalah dengan skor 4-2 hasil dari 2 gol blunder, 2 serangan balik cepat, meski timnas sempat mengejar 2-2 lewat gol cepat Boaz, dan Lerby.
Setelah kalah dari Thailand, peluang Indonesia selanjutnya adalah melawan Filipina. Tim yang semenjak 2010 menjadi raksasa karena pemain-pemain Dwi Kenegaraan yang ikut berpartisipasi. Indonesia harus puas dengan skor 2-2. Meskipun Timnas mencetak gol dan unggul terlebih dahulu, tapi secara permainan Filipina cukup menggigit dan sangat efektif dalam menyerang. Indonesia harus berada dalam kondisi berat ketika itu, harus menang atas singapura dan Filipina tidak boleh menang atas Thailand yang sudah pasti juara grup.
Kejutan akhirnya benar-benar terjadi di laga melawan Singapura. Tim yang hanya kebobolan 1 gol sepanjang AFF melawan tim yang sudah kebobolan 6 kali. Kehebatan pertahanan tim singapura ditunjukkan selama 45 menit pertama. Memang tim sempat mengancam melalui 2 kali tendangan bebas Stefano lilipaly namun masih digagalkan. Dalam kondisi tertinggal dimana dibabak pertama Singapura mencetak gol melalui first time Khairul Amri. Andik Vermansyah akhirnya mampu menyamakan kedudukan setelah mendapatkan umpan dan melakukan sepakan first time .
Akhirnya kenangan AFF 2012 dimana andik mencetak gol ke gawang Singapura kembali tercapai. Skor 1-1 akhirnya meningkatkan serangan Garuda. Masuknya Ferdinan Sinaga dan Zulham Zamrun meningkatkan volume serangan Tim hingga Stefano Lilipaly memastikan Tiket Indonesia ke Semifinal. Hal tersebut terjadi setelah pada saat yang sama Thailand mengalahkan Filipina 1-0.
Dalam Laga Semifinal yang dijadwalkan tanggal 3 Desember akan dilakukan pertandingan Kandang bagi Indonesia. Sebelumnya tanggal 9 Oktober Indonesia pernah menjamu Vietnam di Yogyakarta dengan skor 2-2. Begitu pula dengan persahabatan di Vietnam dimana timnas kalah 2-3. Meski kalah, namun secara permainan keduanya berimbang dan timnas cukup percaya diri pastinya akan laga di Semifinal. Bedanya adalah, semifinal besok tidak akan ada Irfan Bachdim yang masih cedera.
Namun Indonesia patut senang dengan Sejarah di Semifinal karena sangat sering mereka lolos meskipun dalam kondisi yang tidak menguntungkan. Ketika Semifinal Piala Tiger 2004 (nama sebelum Piala AFF) dimana Indonesia yang tertinggal 1-2 Dijakarta justru menang 4-1 di Kuala Lumpur. Kemudian Semifinal Sea Games 2013 dimana Timnas yang lolos setelah menang 1-0 atas tuan rumah Myanmar, dimana timnas Myanmar tidak sadar bahwa sistemnya adalah “Head to Head” yang secara kertas jauh dalam selisih Goal. Di semifinal Indonesia menang atas Malaysia melalui Adu Penalti. Untuk AFF 2010 dan Sea Games 2011 tidak perlu diceritakan karena kita menang secara hebat ketika itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H