Mohon tunggu...
Ridlo Syamsul
Ridlo Syamsul Mohon Tunggu... Sales -

Engineer Galau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa Penikmat BBM Bersubsidi

18 November 2014   23:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:28 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"BBM Naik sama dengan rakyatnya jadi pada miskin kita disuruh ngirit-ngirit DPR minta naik gaji oya" lirik lagu Slank ini memang suara terdalam dari seorang musisi untuk mengkritiki pemerintah yang terus-terusan menaikan harga bahan bakar minyak.

Namun disisi lain perintahan saat ini juga membutuhkan dana besar untuk membangun infrastruktur, kesehatan gratis, pemdidikan gratis, dan kehidupan layak bagi orang yang kurang mampu. Namun apalah daya pemerintah tetap dipojokan karena kebijakan kurang populer ini. Dianggap pemerintahan saat ini tidak memikirkan rakyat kecil dengan mencekiknya harga-harga yang semakin naik imbas dari kenaikan BBM.

Tapi coba kita sejenak menggunakan akal sehat kita untuk berfikir yang jernih. Sebenarnya subsidi yang sangat besar itu sebenarnya siapa yang menikmati. Mari kita kalkulasi bersama dengan sesuatu yang sederhana saja.

BBM Non subsidi : 10.500
BBM Subsidi : 8.500
Subsidi Pemerintah : 2000

Motor isi BBM : 4 liter = 34.000 (pengguna menengah ke bawah/miskin)
pemerintah memberikan subsidi : 8.000,-

Mobil isi BBM : 50 liter = 425.000 (pengguna menengah ke atas/kaya)
pemerintah memberikan subsidi : 100.000,-

Jadi siapa yang lebih merasakan subsidi BBM yang diberikan oleh pemerintah. Kalau memang kebijakan pengalihan subsidi BBM itu memberatkan rakyat kecil, tapi kenyataannya dilapangan yang menikmati justru mereka yang mempunyai tangki pengisian BBM di kendaraan dengan kapasitas besar.

Mudah-mudah pengalihan subsidi BBM ini tidak disalahgunakan oleh pengampu kebijakan. Jangan sampai malah semakin merajalelanya para koruptor. Semangat! (/rdl)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun