Mohon tunggu...
Ridlo riyana
Ridlo riyana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Pendidikan Prenatal Dalam Perspektif Agama Islam

6 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   21:04 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan berasal dari kata "didik", lalu kata ini mendapat awalan me sehingga menjadi "mendidik", artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan, dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pranatal berasal dari kata pre yang berarti sebelum, dan natal berarti lahir, jadi Pranatal adalah sebelum kelahiran, yang berkaitan atau keadaan sebelum melahirkan.(Tafsir et al., 2020). Dengan pendidikan, pribadi seorang akan tercipta, baik itu perkara akhlak ataupun masalah keimanannya. Pendidikan tidak hanya berlangsung di lembaga sekolah akan tetapi pendidikan pula berlangsung di dalam lingkungan keluarga  terlebih lagi di dalam lingkungan masyarakat. Dan lingkungan keluargalah yang merupakan lembaga yang pertama kali berperan sebagai pendidik. Di sinilah terjalin pola interaksi yang intensif dalam proses pendidikan anak pada suatu keluarga, yang mana ibu sangat berperan penting serta sangat dominan dalam mendidik anak-anaknya.(Tabi'in, 2021).


QS Ali  Imran  ayat  6  mengindikasikan  keterlibatan  manusia  dalam  membentuk  janin  dalam rahim,  salah  satu  makna  dari  membentuk  dimaksud  adalah  mendidik  anak  dalam  kandungan,  yang lazim  dikenal  dengan  pendidikan  pranatal.  Dalam  pendidikan  Islam  ditemukan  beberapa  teori  yang  berimplikasi  pada pendidikan  pranatal,  sebutlah  misalnya  anjuran  Ali  Ra  tentang  Didiklah  anakmu  25  tahun  sebelum lahir (Hasnawati, 2019). Fase pendidikan dalam Islam sangat kompleks dan luas, fase ini dimulai sejak  pembuahan (ovulasi) yaitu  ketemunya  Nutfah  dengan  ovum  dalam  rahim  ibu.  Kemudian menjadi janin, ditiupkan roh, dan selanjutnya lahir dan berakhir dengan kematian  (Islam, 2004).


Pendidikan pranatal sangatlah penting dilakukan oleh orangtua dalam rangka mencetak generasi yang lebih baik, maka perlu adanya kesadaran orangtua agar senantiasa memiliki pengetahuan agar mampu membimbing dan mengajarkan Pendidikan terutama Pendidikan Islam. Pendidikan dalam kandungan dapat menstimulus otak sehingga mampu menaruh memori dan merespon rangsangan dari luar sehingga manfaatnya seorang anak akan dengan muda diarahkan pada hal-hal kebaikan, mudah untuk menghafal pelajaran, mudah untuk melakukan perilaku baik, juga mudah untuk dinasehati.(Mansur & Andalas, 2019). Diantara metode yang digunakan dalam Pendidikan prenatal adalah do'a sebagaimana firman Allah SWT QS. Al-a'raf ayat 189 yang artinya:
"Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya,( istrinya) mengandung kandungan yang ringan dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), "Jika Engkau memberi kami anak yang shalih, tentulah kami akan selalu bersyukur."


Menurut  Thomas  Bouchard  dalam  Herlina  menyatakan  bahwa  perlakuan  terhadap  bayi  dalam kandungan  dapat  membentuk  kecerdasan  anak  tiga  kali  lipat  lebih  besar  dibanding  setelah  lahir. Faktor  genetik  ibu  sangat  berpengaruh  terhadap  kecerdasan  anak,  pengaruh  sangat  besar  karena kecerdasan   seseorang   berhubungan   dengan   kromosom   X   yang   berasal   dari   ibu.   Genetik   ibu diturunkan  pada  anaknya  melalui  mitokondria  yang  hanya  ada  pada  ibu.  Mitokondria  salah  satu bagian sel yang punya DNA sendiri, itulah sebabnya investasi seorang ibu dalam diri anak mencapai 75%(Herlina & Nurjanah, 2017).


Proses penciptaan manusia dalam Alquran juga dijelaskan pada QS Al Alaq ayat2 yang artinya "Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah" Dalam Alquran dan Terjemah Kementerian Agama kata 'Alaq diterjemahkan dengan segumpal darah. Makna dari kata 'Alaq adalah bergantung atau berdempet (Shihab, 1997). 'Alaq juga memberikan makna bahwa manusia sesungguhnya adalah mahluk Alaqiyah, atau mahluk sosial yang memiliki ketergantungan pada alam. Menurut Al Lusi yang dikutip oleh Quraish Shihab, pemilihan kata 'Alaq dalam ayat ini menggambarkan ke maha kuasaan Allah dalam penciptaan manusia yang dilengkapi potensi dan kemampuan yang dapat dikembangkan. Dalam konteks pendidikan pranatal, bayi dalam kandungan sangat bergantung pada ibu yang mengandungnya, memiliki potensi dan kemampuan untuk dikembangkan lewat pendidikan yang dilaksanakan oleh ibunya.Ibu  hamil yang  membiasakan  diri  membaca  Alquran  memberi  dampak positif  terhadap  anak  dalam  kandungannya,  Sebuah  penelitian  yang  dipaparkan  pada  konferensi kedokteran  Islam  Amerika  utara  menyatakan  bahwa  bayi  dalam  kandungan  yang  mendengarkan bacaan  Alquran  ibunya  akan  merespon  dengan  senyuman  dan  akan  semakin  tenang (Wahyuni  et  al., 2019)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun