Malang, 22 April 2024 - Di tengah semangat menggapai mimpi anak bangsa, Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan kegiatan "English Fun" yang diselenggarakan di Mushola Darut Tauhid, Muharto Gg 7, Kota Malang. Acara ini berlangsung meriah dengan kerjasama yang solid dari Komunitas Save Street Child Malang (SSCM) dan mahasiswa PPG Prajabatan UM jurusan IPS.
Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris anak-anak di daerah pinggiran kota secara komprehensif. Dengan pendekatan yang kreatif dan menyenangkan, anak-anak diajak untuk lebih tertarik dan semangat dalam mempelajari bahasa Inggris. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi mereka dalam bahasa internasional yang sangat penting di era globalisasi saat ini.
Ketua panitia kegiatan, Lailatul Romadhina, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya PPG Prajabatan UM untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan.Â
"Kami ingin memberikan pengalaman belajar yang berbeda bagi anak-anak. Melalui metode yang menyenangkan menggunakan worksheet, kami berharap mereka tidak hanya belajar bahasa Inggris tetapi juga membangun kepercayaan diri untuk menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari," ujar Lailatul.
Acara dimulai pada pukul 19.00 WIB dengan sambutan dari perwakilan mahasiswa PPG Prajab dan SSCM. Dalam sambutannya, perwakilan SSCM, Yudhono, menekankan pentingnya dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mencapai tujuan pendidikan yang inklusif dan berkualitas bagi semua anak, sesuai dengan salah satu tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).Â
"Kami sangat menghargai inisiatif mahasiswa PPG Prajabatan UM dalam mengadakan kegiatan ini. Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi anak-anak," katanya.
Selama kegiatan, anak-anak diajak mengikuti berbagai permainan edukatif yang dirancang khusus dalam sebuah buku untuk melatih kemampuan bahasa Inggris mereka.Â
Mulai dari permainan kosakata, dialog sederhana, hingga permainan peran (role play) yang melibatkan interaksi aktif antar peserta. Selain itu, ada sesi storytelling di mana anak-anak mendengarkan cerita dalam bahasa Inggris dan kemudian diajak untuk menceritakan kembali dengan kata-kata mereka sendiri.
Salah satu peserta, Wildan, 10 tahun, mengungkapkan kegembiraannya. "Saya senang bisa ikut acara ini. Saya jadi tertarik belajar bahasa inggris karena didalam buku terdapat gambar yang lucu dan permainan yang seru. Kakak- kakak yang datang juga ramah," ujar Wildan dengan senyum lebar.