Mohon tunggu...
Ridwan Sidik
Ridwan Sidik Mohon Tunggu... -

i'm a natural lover. And yes, I love mother nature

Selanjutnya

Tutup

Money

Akuisisi BTN Ditunda, Investor Kecewa

8 Mei 2014   21:14 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:43 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399533176745281868

Pemberitaan beberapa hari ini menyebutkan jika rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri dibatalkan. Namun, ternyata rencana akuisisi ini hanya mengalami penundaan. Masih kita ingat jika Presiden SBY sendiri, melalui Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, telah menghimbau agar rencana ini ditunda terlebih dahulu. Alasannya, tentu saja berkaitan dengan pilpres tahun ini, yaitu agar keadaan aman, tertib, dan tentram menjelang pergantian pemerintahan.

Namun tidak demikian dengan kondisi pasar saham semenjak pemberitaan penundaan akuisisi ini beredar. Para investor sepertinya sangat kecewa jika rencana akuisisi tidak terealisasi. Bagaimana tidak? Saham BTN banyak dilepas. Akibatnya harga saham bank yang terkenal akan KPR-nya ini, jatuh ke level Rp 1.090,- per lembarnya.

Dengan penurunan harga saham, apakah ini memperlihatkan jika prospek BTN tidak bagus? Bisa saja demikian. Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, beropini jika berita penundaan rencana akuisisi justru membuat para investor kecewa. Sedikit menilik lebih jauh, kondisi BTN sendiri sebenarnya memang memprihatinkan. Non Performing Loan (NPL) bank ini sebesar 4,7% di kuartal I/2014. Padahal di kuartal sebelumnya, NPL BTN mencapai 4%. Itu artinya tingkat kredit macet BTN justru makin bertambah. Belum lagi terkait dengan LDR BTN yang mencapai 100%. Padahal ketentuan Bank Indonesia (BI) sendiri sebesar 78-92%. Di sisi lain, modal BTN juga makin menipis.

Berbagai masalah tersebut mungkin telah menjadi alasan dasar bagi para investor untuk melepas saham BTN. Pertanyaannya, sampai kapan BTN bisa bertahan dengan kondisi yang terus merosot?

Sangat memprihatinkan jika BTN masih bertahan sendiri dengan kondisi sama seperti sekarang. Terlebih lagi jika kita mengingat sebentar lagi Indonesia sendiri memasuki masa pasar bebas ASEAN. Apakah BTN masih bisa bertahan?

Beritasatu.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun