Mohon tunggu...
M Ridhwan Suriawijaya
M Ridhwan Suriawijaya Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa dan kemajuan

Tentang konstribusi bukan caci maki

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari padi Mengajarkan Hidup

22 Maret 2020   11:47 Diperbarui: 22 Maret 2020   11:56 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di sebuah sekolah bernama SMPN 8 Purwakarta, melakukan aktivitas biasa pembelajaran di sekolah tersebut. Guru IPA bernama Bapak Saleh memasuki kelas 8C, semua murid kelas tersebut langsung memberikan salam dan bersiap untuk diberi pembelajaran mata pelajaran IPA.


Pak saleh langsung menyapa para muridnya
“Selamat pagi,nak” Sapanya.
“Selamat pagi juga,pak” Jawab para murid.
“Baik hari ini kita akan melakukan kembali pembelajaran, namuhari ini  cukup berbeda dan membuat kita semua bahagia karena kita akan belajar diluar kelas.” Jelasnya.
Para murid langsung berteriak bergembira karena belajar diluar kelas yang mereka tunggu. Satu siswa langsung bertanya kepada Pak Saleh.
“Pak belajar kemana memang kita semua? Tanya siswa tersebut.
“Baik anak-anak tenang kembali, kita akan belajar di sawah” Ucap Pak Saleh


Semua murid yang berteriak tersebut ,menjadi hening dan bertanya tanya dipikirannya mengapa tempat belajarnya sawah. Ada satu siswa lainnya yang menyampaikan “Kita akan belajar menanam  padi ya,pak? Hubungannya dengan pelajaran kita apa,pak”
“Kalian pun nanti akan tahu”ujar Pak Saleh.
“Ayoo semua kita langsung bergegas ke sawah samping sekolah, hati hati dan saling menolong ya” kata Pak Saleh.


Semua para murid langsung berjalan kaki ke sawah tersebut dengan muka terheran heran mengenai belajarnya di sawah.
Pak Saleh dan para muridnya tiba di sawah yang luas dan cukup panas.
“Semuanya kepanasan ya?”Tanya Pak Saleh
“Panas sekali,pak” Jawab kompak para murid.
Pak Saleh hanya tersenyum dengan jawaban mereka. Lalu memulai pembelajaran.
“Kita mulai anak-anak, sebelumnya silahkan kalian amati sawah ini selama 5 menit mengenai penglihatan kalian tentang sawah”


Para murid langsung mengamati sawah tersebut dan menulis di buku catatan nya masing-masing tentang hasil pengamatannya para murid. Kemudian, Pak Saleh menyampaikan waktu habis dan melanjutkan pemaparannya.
“Waktu habis anak-anak, coba perwakilan kalian ada yang bisa sampaikan hasil penelitiannya” Ujar Pak Saleh.
“Saya Pak”Jawab salah satu muridnya.
“Silahkan jelaskan”Tanggap Pak Saleh
“Saya mengamati di sawah ini terdapat banyak petani yang sedang membajak sawah, ada pula kerbau, warna sawah didominas warna hijau kekuning-kuningan dan terdapat saluran air yang ada di pinggir sawah tersebut.”Ungkap salah murid tersebut.


“Baik terimakasih,nak. Ada lagi yang mau menjelaskan?”Tanya kembali Pak Saleh
“Tidak pak,hampir sama semua”Jawab kompak kembali para murid.
“Coba kalian perhatikan padi tersebut” Sambil menunjuk ke salah satu pada yang menggumpal tertanam.
Para murid langsung melihat terhadap padi tersebut.
“Padi mengajarkan kehidupan yang berarti dari semua orang. Perhatikanlah padi ini yang samakin berisi tetapi padi tersebut semakin merunduk. Semakin bertambah kembali akan semakin merunduk bukan berdiri kuat. Begitupun hidup kita semua, bila kita semakin bertamabh ilmu,kekayaan bahkan bertambah kekuasaan tetaplah rendah hati dan menjauhi dari kata sombong” Jelas Pak Saleh
“Baik pak, kami mengerti mengenai kami belajar di sawah”Jawab para murid.


“Bapak berpesan kepada kalian semua, teruslah berbuat baik dan menambahkan ilmu, bila kalian sudah sukses tetap lah rendah hati dan berbagi kepdulian kepada orang yang membutuhkan. Hal itu membuat kalian akan bahagia sampai akhirat. Itu lah pembelajaran kita hari,nak”


Semua para murid terharu apa yang telah disampaikan gurunya dan langsung memeluk guru tersebut dengan menyampaikan ucapan terimakasih guru. Hiduplah seperti semakin padi berisi maka semakin merunduk. Semakin kita berilmu semakin kita rendah hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun