Mohon tunggu...
Ridhwan EY Kulainiy
Ridhwan EY Kulainiy Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Hidup untuk menjadi berpengetahuan, bukan untuk berdiam diri dalam ketidak tahuan oranglain. wordpress : https://www.kulaniy.wordpress.com facebook : @ridwan.komando21 Fanspage : @kulaniy.komando twitter : @kulaniy1708 Instagram : @ridhwans_journal Whatsapp dan Gopay : 082113839443

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya Laten HTI

11 Agustus 2020   20:36 Diperbarui: 11 Agustus 2020   20:32 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelumnya saya posting, lalu dihapus oleh pihak Kompasiana. Saya coba post lagi hanya untuk tahu apa penyebab dihapusnya postingan ini.

Hizbut-Tahrir menurut wikipedia.org, didirikan di Palestina pada tahun 1953 oleh Taqi al-Din al-Nabhani. Awal mulanya, Hizbut-Tahrir merupakan sebuah partai politik independen yang bertujuan untuk menegakkan negara Islam. Karena menurut Al-Nabhani yang merupakan anggota Ikhwanul Muslimin Yordania ini, kemerdekaan Palestina hanya bisa diraih dengan didirikannya kembali Khilafah Islamiyah sebagaimana yang sudah berjalan di zaman Rasulullah.SAW, Khulafa ar-Rasyidin hingga Dinasti Ottoman.

Setelah itu pemikiran Hizbut-Tahrir menyebar luas ke berbagai negara di Timur Tengah bahkan hingga ke negara-negara Eropa dan Asia. Kira-kira pada tahun 1980an HT masuk ke Indonesia melalui seorang Muslim keturunan Arab-Australia bernama Abdurrahman al-Baghdadi. Penyebarannya seolah terjadi begitu cepat dan pesat, namun pemikiran HT ini cukup banyak mengalami penolakan. Bahkan di negara-negara Timur Tengah sendiri hampir semuanya menolak dan mencatat HT sebagai organisasi terlarang.

Bagaimana sih sebenarnya HT ini? Kenapa di Timur Tengah sendiri organsisasi ini tertolak dan dilarang?

Saya memiliki beberapa orang teman yang merupakan anggota HTI (Hizbut-Tahrir Indonesia), bahkan beberapa tahun yang lalu saya pernah menjalin hubungan (pacaran) dengan seorang Akhwat HTI kelahiran Garut yang tinggal di Kota Bekasi. Unik ya, padahal mereka dari dulu sering mengkampanyekan Indonesia tanpa pacaran...? Bullshit!!

Jika kita perhatikan orang-orang HTI ini seringkali membanggakan Turki dan presidennya yaitu Erdogan. Mereka mengatakan bahwa Erdogan adalah sosok presiden muslim ideal bagi sebuah negara dan sederet pujian-pujian lainnya. Entahlah, mereka ini paham atau tidak sebenarnya mengenai Ideologi negara Turki dan sejarahnya...?

Kalau kita kaji sejarah, Dinasti Ottoman merupakan kerajaan yang menerapkan sistem Khilafah Islamiyyah, lalu pada tahun 1923 terjadilah sebuah revolusi di Turki yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Affandi atau yang lebih sering disebut dengan Kemal Attaturk. 

Revolusi ini adalah sebuah peralihan dari sistem Khilafah Islamiyah yang diterapkan oleh Kesultanan Ottoman menjadi sistem Demokrasi Sekuler hingga hari ini. Lalu dimana sisi presiden muslim idealnya...? Negara yang dia pimpin sekarang ini justru sebuah negara yang pernah meruntuhkan Khilafah Islamiyyah Ottoman...?

Lebih lucunya lagi, Erdogan secara terang-terangan menolak dan melarang adanya organisasi HT  di Turki. Ini bagaimana sih sebenarnya pemikiran orang HTI...? Heran saya?

Belum lagi ketika kita berbicara mengenai Palestina. Salah satu yang menjadi penyebab berhasilnya bangsa Israel masuk dan menduduki tanah Palestina disebabkan karena runtuhnya Dinasti Ottoman. 

Sebab pada masa itu, Palestina merupakan wilayah kekuasaan Dinasti Ottoman, ketika Ottoman mengalami gangguan stabilitas di pusat pemerintahannya maka otomatis penjagaannya atas tanah-tanah kekuasaannya akan melemah, tak terkecuali Palestina. Karena hal inilah akhirnya Israel dapat masuk ke Palestina dan memulai penjajahannya hingga hari ini (Akan ada artikel saya yang secara khusus membahas mengenai Palestina).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun