Kemanakah perginya sesuatu yang menghidupkan jasad manusia itu...? Kenapa ia tidak kembali ke alam ini, jika memang ia berasal dari alam ini sebagaimana jasadnya...?
Jika memang manusia adalah makhluk bumi, lantas ketika mati dan dikebumikan. Harusnya beberapa saat kemudian ia akan kembali ke alam bumi menjadi bagian dari bumi, entah sebagai tumbuhan atau sebagai mineral di dalam tanah atau bahkan menjadi bakteri atau menjadi hewan-hewan. Namun bukankah ketika seorang manusia mati, maka ia seolah pergi dan hilang untuk selama-lamanya dari bumi ini...? Lantas kemana perginya manusia yang mati itu...?
Apakah, manusia benar-benar bukan penduduk asli bumi...? Sehingga saat mati ia kembali ke asal-usulnya, sebagaimana segala sesuatu yang materi di dunia ini akan bergabung kembali menjadi materi dan hidup kembali menjadi materi yang lain. Seperti sebuah oksigen yang dihirup oleh manusia lalu hilang (mati) dan berubah menjadi karbon dioksida, jika manusia merupakan makhluk materi maka seharusnya ia tidak mati ,kecuali menjadi bagian lainnya dari alam materi ini. Namun pada kenyataannya, manusia ketika mati benar-benar mengalami kondisi hilang dari alam materi ini.
Bahkan ilmu pengetahuan terhebat hari ini, masih mempertanyakan kemana perginya manusia setelah kematian. Manusia disini bukan hanya sekedar jasadnya saja. Melainkan sesuatu yang hidup dan menghidupkannya. Sesuatu yang dengannya membuat manusia yang satu bisa berinteraksi dengan manusia dan makhluk lain di bumi ini. Sejnak aku terbayang peristiwa datangnya Adam dan Eva ke bumi yang tercatat di Taurat, Injil dan al-Quran. Jika kita adalah keturunan dari keduanya, maka sudah tentu bahwa kita bukan berasal dari bumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H