Dunia ini penuh dengan keragaman, sayang. Semuanya sempurna sesuai dengan kesempurnaannya masing-masing. Ditambah dengan kehadiran kita sebagai manusia. Ya! Tuhan menurunkan manusia bukan atas dasar hukuman, melainkan atas dasar Cinta. Cinta yang meniscayakan tanggung jawab. Bagaimana bisa kamu mengaku mencintai Bunga, jika tapak kakimu dan jemari-jemari tanganmu begitu nakal merusak keindahan dan warna-warninya taman bunga...?
Terlihat aneh jika seorang pecinta serangga, alih-alih mencintai serangga. Ia membantu seekor ulat dalam kepompong dengan mencungkil kepompong tersebut alasannya hendak membantunya agar cepat menjadi Kupu-kupu. Yang ada, ulat itu mati sebelum berhasil menjadi kupu-kupu yang cantik. Itu bukan urusanmu, itu urusan Ulat itu dengan Perjuangannya.
Cinta mengajarkan kita, bahwa ketika kita mencintai sesuatu. Maka kita bertanggung jawab terhadap apa yang kita Cintai itu. Selain menjaga dan melindunginya, kita juga harus memeliharanya, merawatnya dan yang lebih penting lagi adalah kita bertanggung jawab dalam melestarikannya. Sebab, cara paling Arif dalam mencintai sesuatu yang kita Cintai adalah dengan cara melestarikannya.
Jika kamu mencintai Tuhan, maka tak perlu kamu menjadi penjaga dan pelindung-Nya. Sebab, Tuhan Maha Kuat dan Maha Perkasa. Memangnya siapa yang melindungimu selama ini, apa itu dirimu atau Tuhan lah yang selama ini telah menjaga, melindungi, merawat dan memeliharamu...??
Itu semua urusan Tuhan, bukan urusanmu. Memangnya kamu siapa sehingga berani-beraninya merasa mampu untuk menjaga dan melindungi Tuhan...??
"Lalu bagaimana cara paling Arif untuk mencintai Tuhan, Kanda...?"
Cara paling Arif untuk mencintai Tuhan bukanlah mengurusi urusan Tuhan, melainkan menyikapi Tuhan dengan benar. Yaitu dengan melestarikan sifat-sifat Tuhan, menanamkan sifat-sifat Tuhan agar semua manusia, anak cucu, cicitmu dapat merasakannya. Lestarikan dan Tanamlah sifat-sifat Luhur Tuhan di tanahmu, bukan di tanah oranglain apalagi tanah sengketa.
Yaitu, dirimu sendiri.
Dimana tiap hari, kamu bisa menyiraminya, memupuknya, merawatnya, memeliharanya, dengan menempa dirimu lewat proses aktualisasi sifat-sifat Tuhan dalam dirimu, dalam kehidupanmu. Penuhi tanggung jawabmu terhadap Tuhan, yaitu dengan membumikan Cinta Kasih terhadap alam dan sesama.
Tuhan tak butuh perlindunganmu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H