Ayat ini menjadi hujjah yang telak bagi mereka yang semakin meragukan keyakinan mereka. Saat mereka tidak mampu menghadapi hujjah dan perdebatan yang ada dengan cara bijaksana dan nasehat yang baik, maka mereka pun menentang Rasulullah dengan bermubahalah (sumpah saling melaknat). Sebagaimana firman Allah:
“Siapa yang membantahmu tentang kisah ‘Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkankamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya la’nat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” QS. Ali Imran: 61
Uskup Kristen Najran berkata, "Demi Allah! Saya melihat wajah-wajah yang bila mereka memohon kepada Allah agar memindahkan gunung, maka gunung itu akan pindah dari tempatnya. Bila mereka melaknat, maka tidak akan satu orang Kristen pun di muka bumi. Oleh karenanya, segera menyampaikan pembatalan Mubahalah dan bersedia untuk berdamai."
Nabi Muhammad Saw berkata, "Demi Zat yang menjadikan aku sebagai utusan-Nya dengan kebenaran. Bila Mubahalah terjadi, lembah api akan ditimpakan kepada mereka."
Selanjutnya Rasulullah keluar dengan mengajak Hasan, Husain, dan Fathimah. Beliau berkata, “Jikalau saya membacakan doa, maka katakanlah aamiin!”.
Melihat sikap Rasulullah, mereka lalu bermusyawarah untuk menentukan sikap. Mereka takut akan kehancuran yang akan menimpa mereka karena sebenarnya mereka meyakini kebenaran nubuwah Rasulullah. Mereka pun tahu bahwa setiap kaum yang pernah bermubahalah dengan nabinya pasti hancur, akhirnya mereka menolak bermubahalah. Mereka memilih jalan damai dengan membayar 2000 Hullah kepada kaum muslimin. Seribu dibayarkan di bulan Rajab dan seribu lagi dibayarkan di bulan Shafar.
Inilah perjanjian perdamaian terbesar sepanjang sejarah yang selama ini ditutupi oleh kebanyakan orang, termasuk oleh umat muslim sendiri. Yaitu sejak perbutan kekuasaan di kalangan muslim menjadi sangat besar dan parah, pasca Wafatnya Rasulullah.Saw.
Sean terdiam, matanya menerawang jauh, ia mungkin merenungkan banyak hal. Terutama dengan banyaknya fakta yang telah saya jabarkan mengenai sosok Muhammad yang ternyata ada dan tercatat dalam Bible. Sejenak kami menghela nafas, menenggak perlahan kopi kami dan menatap seluruh kejadian lebih luas. Menemukan berbagai macam pengetahuan dan menjelajahi ruang dan waktu. Lewat dua buah buku...
bersambung...
#JPSU #Bersambung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H